4 FAKTA DAN MITOS TENTANG SHISHA
Selasa, 01 Juni 2010
21.48
Label:
Tips Sehat
,
8
komentar
detikHealth
detikcom, Hanya
karena prosedur dan alatnya lebih
rumit, merokok dengan shisha
sering dianggap lebih aman.
Padahal selama yang dihisap
adalah asap tembakau, racun
nikotin tetap mengancam
kesehatan. Berikut 4 fakta dan
mitos soal shisha.
Shisha atau disebut juga hookah
merupakan alat penghisap
tembakau yang berasal dari India.
Penggunaan alat ini populer di
Timur Tengah, dan menyebar ke
seluruh dunia.
Bentuk alat ini mirip lampu minyak,
dengan tabung utama yang
terhubung ke sejumlah pipa
penghisap.
Papan pemanas berisi
bara api terdapat di bagian paling
atas, berfungsi untuk membakar
tembakau.
Tabung utama biasanya terbuat
dari kaca, dan berisi air sebagai
filter.
Karena filternya berupa air,
maka muncullah anggapan bahwa
shihsa lebih aman dibandingkan
rokok filter.
Dikutip dari Live Science, sebuah penelitian di
Inggris berhasil mementahkan
anggapan tersebut.
Penelitian
yang dilakukan tahun 2009 itu
dimuat dalam American Journal of
Preventive Medicine.
Menurut penelitian tersebut, shisha
justru menghasilkan asap lebih
banyak dibandingkan rokok.
Akibatnya, karbon monoksida (CO)
yang terhirup lebih banyak dan
bisa menyebabkan sesak napas.
Kadar nikotin pada shisha juga
tidak lebih sedikit meski difilter
dengan air. Secara umum risiko
kesehatan yang dihadapi saat
menghisap shisha sama besarnya
dengan rokok biasa, termasuk
kanker paru-paru serta gangguan
kehamilan.
Oleh karena itu, pikirkan sekali lagi
jika masih menganggap shisha
lebih aman dibandingkan rokok.
Berikut ini adalah 4 mitos paling
populer di kalangan pengguna
shisha, dikutip dari Live Science,
Senin (31/5/2010).
Mitos: Shisha menghasilkan
nikotin lebih sedikit dibandingkan
rokok biasa.
Fakta: Penelitian di atas
membuktikan, shisha maupun
rokok biasa menghasilkan nikotin
dalam kadar yang kurang lebih
sama.
Kalaupun ada perbedaan, itu
tergantung pada tembakaunya dan
biasanya shisha justru
menggunakan tembakau terbaik
dengan kadar nikotin lebih tinggi.
Mitos: Asap yang lebih tipis
menunjukkan kadar racun pada
shisha lebih kecil.
Fakta: Asap yang tipis pada shisha
disebabkan oleh kelembaban yang
tinggi, karena adanya air. Kadar
racun tidak terpengaruh oleh
ketebalan asap.
Mitos: Air di dasar shisha
berfungsi sebagai filter racun.
Fakta: Dalam jumlah sangat kecil,
memang ada racun yang terjebak
dalam air. Tetapi jumlahnya tidak
signifikan untuk menekan risiko
kesehatan yang bisa muncul.
Mitos: Tembakau dengan rasa
buah-buahan yang sering
digunakan dengan shisha memberi
manfaat bagi kesehatan.
Fakta: Fungsi bahan perasa yang
digunakan hanya untuk aroma,
sedikitpun tidak memberi manfaat
bagi kesehatan.
mitos2 tersebut kayaknya tidak berlaku buat rokok ketek apalagi tingwe ya mas....malah yg dicari rokok yg bikin mendem...heheh
ps: kayaknya keren juga ngokok pake SHISHA...apalagi di tempat umum..xixixi....
wah, tetep berbahaya jg ya... padahal kata orang2 di tv, shisa bikin sehat...tenyata....
di bandung banyak mas sisha ini..tapinya aku ga ngerti apa siy yang diminum orang di kafe2 di seputaran dago, setia budi, eh ternyata ini tho? thanks infonya mas....bagus buat kita semua...
srex@yg namax asap d isap y jd penyakit atu mas..hehehe
siroel@wah ane jga antra percya n ga sob..
tfd@wah bnyak jg y loksix d bndung..yg ane pernah coba d MTC bndung mas..
http://kawanlama95.wordpress.com/2010/06/02/undangan-pernikahan-sang-sahaja-dengan-pagi-bening/
shisha emang gak bagus...
postingan menarik
lia banyak punya teman orang iran suka pakse shisha...
ckckck.. baunya aja udah gak enak.. kok suka ya :roll:
itu to faktanya, akau belum pernah sih merasakannya, liat aja cuma sekali. thank
rizal@thnxs dh mampir sob