Abu Nawas Mati


Label: , 2 komentar

Abu Nawas Mati

Baginda Raja pulang ke istana dan
langsung memerintahkan para
prajuritnya menangkap Abu Nawas.
Tetapi Abu Nawas telah hilang entah
kemana karena ia tahu sedang
diburu para prajurit kerajaan. Dan
setelah ia tahu para prajurit kerajaan
sudah meninggalkan rumahnya,
Abu Nawas baru berani pulang ke
rumah.

"Suamiku, para prajurit kerajaan tadi
pagi mencarimu."
"Ya istriku, ini urusan gawat. Aku
baru saja menjual Sultan Harun Al
Rasyid menjadi budak."
"Apa?"
"Raja kujadikan budak!"
"Kenapa kau lakukan itu suamiku."

"Supaya dia tahu di negerinya ada
praktek jual beli budak. Dan jadi
budak itu sengsara."
"Sebenarnya maksudmu baik, tapi
Baginda pasti marah. Buktinya para
prajurit diperintahkan untuk
menangkapmu."
"Menurutmu apa yang akan
dilakukan Sultan Harun AL Rasyid
kepadaku,"
"Pasti kau akan dihukum berat."
"Gawat, aku akan mengerahkan
ilmu yang kusimpan."

Abu Nawas masuk ke dalam, ia
mengambil air wudhu lalu
mendirikan sholat dua rakaat. Lalu
berpesan kepada istrinya apa yang
harus dikatakan bila Baginda datang.
Tidak berapa lama kemudian
tetangga Abu Nawas geger, karena
istri Abu Nawas menjerit-jerit.

"Ada apa?" tanya tetangga Abu
Nawas sambil tergopoh-gopoh.
"Huuuuuu...suamiku mati....!"
"Hah? Abu Nawas mati?"
"Iyaaaa..., !" Kini kabar kematian Abu
Nawas tersebar ke seluruh pelosok
negeri.
Baginda terkejut. Kemarahan
dan kegeraman beliau agak susut
mengingat Abu Nawas adalah orang
yang paling pintar, menyenangkan
dan menghibur Baginda Raja.

Baginda Raja beserta beberapa
pengawal beserta seorang tabib
(dokter) istana, segera menuju
rumah Abu Nawas. Tabib segera
memeriksa Abu Nawas.
Sesaat
kemudian ia nnmberi laporan
kepada Baginda bahwa Abu Nawas
memang telah mati beberapa jam
yang lalu. Setelah melihat sendiri
tubuh Abu Nawas terbujur kaku tak
berdaya, Baginda Raja marasa
terharu dan meneteskan air mata.
Beliau bertanya kepada istri Abu
Nawas.

"Adakah pesan terakhir Abu Nawas
untukku?"
"Ada Paduka yang mulia.
" Kata istri
Abu Nawas sambil mengangis.
"Katakanlah!" kata Baginda Raja.
"Suami hamba, Abu Nawas
memohon sudilah kiranya Baginda
Raja mengampuni semua
kesalahannya dunia akhirat di depan
rakyat." Kata istri Abu Nawas
terkata-kata.
"Baiklah kalau itu permintaan Abu
Nawas." kata Baginda Raja
menyanggupi.

Jenazah Abu Nawas
diusung di atas keranda. Kemudian
Baginda Raja mengumpulkan
rakyatnya di tanah lapang. Beliau
berkata,
"Wahai rakyatku, dengarkanlah
bahwa hari ini aku. Sultan Harun Al
Rasyid telah memaafkan segala
kesalahan Abu Nawas yang telah
diperbuat terhadap diriku dari dunia
hingga akhirat. Dan kalianlah sebagai
saksinya."
Tiba-tiba dari dalam keranda yang
terbungkus kain hijau terdengar
suara keras, "Syukuuuuuuuur....... !"
Seketika pengusung jenazah
ketakukan, apalagi melihat Abu
Nawas bangkit berdiri seperti mayat
hidup.

Seketika rakyat yang
berkurnpul lari tunggang langgang,
tertubrukan dan banyak yang jatuh
terkilir.
Abu Nawas sendiri segera berjalan
ke hadapan Baginda Pakaiannya
yang putih-putih bikin Baginda keder
juga.
"Kau... kau... sebenamya mayat
hidup atau memang kau hidup lagi?"
tanya Baginda dengan gemetar.
"Hamba masih hidup Tuanku.
Hamba mengucapkan terima kasih
yang tak terhingga atas
pengampunan Tuanku."
"Jadi kau masih hidup?"
"Ya, Baginda. Segar bugar, buktinya
kini hamba merasa lapar dan ingin
segera pulang."
"Kurang ajar! Ilmu apa yang kau
pakai Abu Nawas?"
"Ilmu dari mahaguru sufi guru
hamba yang sudah meninggal
dunia."
"Ajarkan ilmu itu padaku..."
Tidak mungkin Baginda, Hanya guru
hamba yang mampu
melakukannya. Hamba tidak bisa
mengajarkannya sendiri,"
Dasar pelit!" Baginda menggerutu
kecewa.

2 Response to "Abu Nawas Mati"

  1. abu nawas memang gokill abisss

    orang kampung@sangat cerdik

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft