Menurut syarah
Kitab Al-Hikmah, Ibnu Ruslan megemukakan pendapatnya bahwa yang dimaksud dengan Ilmu Hakekat itu adalah suatu ilmu Laduni yang bersifat "nurani".
Ilmu tersebut itulah yang telah diajarkan kepada semua roh-roh (di dalam roh) sewaktu Tuhan berbicara pada semua roh-roh itu
ALASTU BIRABBIKUM? (bukankah aku ini Tuhanmu?).
Maka segala roh pun menjawab: "BALAA YA RABBI" (benar ya Tuhan ku).
Itulah pula yang pernah diajarkan lagi kepada Nabi Adam a.s. Sebagaimana firmanNya 'WA ' ALLAMA AADAMAL ASMA'AKULLAHA (Allah telah ajarkan kepada Adan semua nama-nama).
Di antara kekuasaan Allah ialah menciptakan Adam tanpa bapak dan ibu , meciptakan hawa tanpa ibu dan menciptakan Isa tanpa bapak , serta menciptakan manusia yang lain dari bapak dan ibu.
Ketika Allah Ta'ala hendak menciptakan Nabi Isa as.., ia mengutus malaikat Jibril dalam bentuk manusia kepada Maryam. Pada waktu itu Maryam sedang menyendiri di suatu tempat di sebelah timur rumahnya.
Tatkala melihat Jibril , ia pun memohon perlindungan kepada Allah supaya Jibril menjau darinya.
Jibril menjawab, bahwa ia adalah utusan Allah yang datang kepadanya untu mengaruniainya seorang anak lelaki yang akan menjadi Nabi. "Sesungguhnya aku adalah utusan Tuhanmu untuk mengaruniaimu seorang anak yang suci,"kata Jibril.
Maryam menjawab: "Bagaimana aku bisa mempunyai anak sedang manusia tidak pernah menyentuhku dan bukanlah aku seorang yang berbuat keji."
Qabil dan Habil adalah dua orang anak Adam as.
Al-Qur'an memuat kisahnya yang dapat diambil nasehat dan hikmahnya oleh kaum mukminin.
Qabil adalah orang yang jahat, sedang saudaranya Habil adalah seorang yang saleh dan bertaqwa.

Idris as. Adalah termasuk nabi-nabi yg disebut dalam Al-Qur'an.
Allah Swt. Berfirman :
"Ismail dan Idris dan Zulkifli, mereka semua adalah orang-orang yang sabar." (Q.S. Al-Anbiya':85)
"Ceritakanlah kisah Idris di dalam Al-Qur'an, sesungguhnya ia seorang yang sangat benar dan seorang nabi. Kami naikkan dia ke tempat yang tinggi." (Q.S. Maryam: 56-57)
Al-Qur'an menggambarkannya dengan sifat-sifat sabar, kebenaran dan ketinggian derajat.
Kesimpulan pendapat-pendapat para ulama mengenai dia adalah bahwa ia adalah nabi pertama yg menerima wahyu dari Jibril untuk memberi petunjuk kepada keturunan Qabil supaya mereka kembali dari kesesatan dan kekafiran mereka serta bertobat kepada Allah dan berjalan menurut syariat-Nya.
Al-Qur'an tidak menyebut sesuatu secara terperinci mengenai kehidupan dan ajaran-ajarannya sebagai mana tidak ada sandaran sejarah yg kuat tentang kehidupanny