Analisa Sidik Jari Anak


Label: , 2 komentar



Analisa Sidik Jari Anak
Bukan Sekedar Ramalan
detikHealth, Analisa sidik
jari bukan sekedar ramalan untuk
memprediksi masa depan anak.
Analisa sidik jari bersifat ilmiah
sehingga orangtua bisa
mengetahui potensi dan bakat
anaknya.

Seberapa besar tingkat
akurasinya?
Analisa sidik jari disebut juga
Fingerprint Analysis yang
merupakan metode pengukuran
data biometrik dengan media
pemindaian (scanning) sidik jari.
Metode ini dilakukan untuk
mengetahui pola distribusi dan
respons sistem saraf pada otak.

Hasil ini kemudian diinterpretasikan
secara psikologis sebagai gaya
bekerja otak yang paling dominan
yang terkait dengan potensi bakat,
motivasi, karakter dan gaya belajar
dan bekerja seseorang.
"Analisa sidik jari bukan merupakan
ramalan, karena metode ini didasari
dengan penelitian dan metode
yang ilmiah," ujar Efnie Indrianie,
M.Psi, psikolog dan dosen di
Fakultas Psikologi Universitas
Kristen Maranatha Bandung, dalam
acara Media Workshop 'Kenali
Potensi, Karakter dan Gaya Belajar
Anak Melalui Sidik Jari Cerdas
Frisian Flag' di Balai Kartini, Jakarta.

Efnie menuturkan analisa sidik jari
lebih bersifat analisis prediktif dalam
kaitan dengan potensi bakat yang
dimiliki seseorang dan
pengembangannya di masa
mendatang.
Analisa sidik jari juga bukan alat
vonis, alat ukur kecerdasan,
maupun alat pembanding. Metode
analisa sidik jari hanyalah
menginterpretasikan distribusi
potensi dalam dirinya sendiri,
sementara pencapaian hasil
kemampuan kecerdasan seseorang
dipengaruhi oleh usaha atau ikhtiar
yang dilakukan diri sendiri.

Metode ini menggunakan data
biomedik, sidik jari yang
permanen, sehingga bersifat sekali
seumur hidup.
Namun demikian, pengembangan
metode pengukuran dan
interpretasi penilaian terkait dengan
perkembangan ilmu saraf dan ilmu
psikologi, menjadikan metode
analisa sidik jari bersifat dinamis
(updating).

Para ahli di bidang ilmu
dermatoglyphics (ilmu yang
mempelajari pola sidik jari) dan
kalangan neuro-anatomi
(kedokteran-anatomi tubuh) telah
menemukan fakta penelitian bahwa
pola sidik jari bersifat genetis, dan
telah muncul ketika janin dalam
kandungan, mulai dari usia 13
minggu dan lengkap pada usia 24
minggu.
Pola guratan-guratan kulit pada
sidik jari, yang dikenal sebagai garis
epidermal, ternyata memiliki
keterkaitan dengan sistem hormon
pertumbuhan sel pada otak (Nerve
Growth Factor atau NGF) yang
sama dengan faktor garis
epidermal (Epidermal Growth
Factor atau EGF).

Karena itulah, sangat wajar bila
ternyata bukti ilmiah menyebutkan
adanya korelasi lahiriah antara sidik
jari dengan kualitas, bakat, dan
gaya belajar seseorang.
"Setiap anak adalah individu unik
yang berbeda. Tidak ada satu pun
manusia yang memiliki pola sidik
jari yang sama," tambah psikolog
Efnie.

Bayi yang baru lahir sudah
memiliki pola sidik jari yang jelas,
karena memang pola sidik jari
terbentuk sejak dalam kandungan.
Analisa sidik jari bisa dilakukan
pada anak sejak dini, sekitar usia 3
sampai 6 bulan.
Semakin dini potensi bakat,
karakter dan gaya belajar anak
diketahui oleh orangtua, maka
orangtua dapat memberikan
stimulasi atau rangsangan yang
sesuai untuk tumbuh kembang
serta minat anak dengan optimal.
"Secara umum faktor tumbuh
kembang anak dipengaruhi oleh
tiga faktor, yaitu genetika,
lingkungan berupa stimulus atau
rangsangan dan nutrisi," ujar Dr
Dwi Puto Widodo, SpA(K), ahli
neurologi anak dari RSCM.
Menurut Dr Dwi, faktor genetika
hanya berpengaruh pada
kecerdasan otak sebesar 40
persen, sedangkan 60 persen
lainnya dipengaruhi oleh stimulus
atau rangsangan dan nutrisi yang
diberikan.

Dengan mengetahui potensi bakat,
karakter dan gaya belajar anak
sejak dini melalui analisa sidik jari,
orangtua bisa mengoptimalkan
perkembangan dan kecerdasan
anaknya.
Metode analisa sidik jari ini
bisa digunakan untuk
menginterpretasikan beberapa
kemampuan sebagai berikut:

1. Mengetahui karakteristik
seseorang
dalam belajar,
bekerja, berkomunikasi dan
beradaptasi

2. Mengetahui potensi bakat
(talent)
seseorang

3. Mengetahui gaya berpikir, gaya
belajar, gaya bekerja dan pola
manajemen yang diterapkan

4. Mengetahui kecenderungan
potensi tekanan stres dalam
menghadapi tantangan

5. Mengetahui kecenderungan
karakter atau temperamen
seseorang

6. Mengetahui dorongan atau
hasrat seseorang dalam diri
berdasarkan karakteristik gaya
penyerapan informasi dan
ekspresi pengolahan informasi
Dan tujuannya adalah sebagai
berikut:

1. Merumuskan cita-cita yang
sesuai dengan potensinya

2. Menggunakan gaya belajar
yang efektif

3. Mengembangkan potensi bakat
yang dominan agar bisa
prestatif

4. Mengembangkan potensi
kepribadian sehingga dapat
berkomunikasi dan beradaptasi
dengan siapapun dan dalam
kondisi apapun

5. Menganalisis potensi
kekurangan atau kelemahan
pada dirinya serta
memanajemenisasi kelemahan
tersebut dalam bentuk strategi
yang efektif.

2 Response to "Analisa Sidik Jari Anak"

  1. oh, bisa ya lewat sidik jari...thx sharenya sob...

    siroel@yupz sama2 sob

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft