Ian Antono Gitaris Legen Indonesia


Label: , 6 komentar


Nama Asli : Jusuf Antono Djojo
Tempat/Tgl Lahir : Malang, 29
Oktober 1950
Gaya Permainan : Rock, Etnik Rock
Group Band Sebelumnya : Gong
2000, Sapta Nada, Bentoel, AKA
Group Band Sekarang : God Bless
Pengaruh musikal : Eric Clapton,
The Shadows
Gitar Yang Digunakan : Gibson
Les Paul Standar, Gibson SG Double
Neck, Hamer, Kramer Tracer,
Fender Stratocaster, Ibanez JEM 77,
Washburn N-4, Gibson Les Paul
Deluxe, Ovation Elite, Gibson Chat
Atkins, Martin CMF, Martin EST 12
senar, dan Seagull
Ampli : Messa Boogie Strategy 400,
Marshall JCM 900 1960, Trace Elliot
AC-100, Messa Boogie Quad, Messa
Boogie Tri Axis
Efek : Roland GP8. Harmonizer
Eventid H-3000S

Pada awalnya ia merupakan
seorang drummer, namun setelah
mendengar musik-musik The
Shadows ia mulai berminat menjadi
gitaris. Ia pun akhirnya bergabung
dengan band Abadi Soesman yang
waktu itu namanya cukup
diperhitungkan. Tahun 1970 ia hijrah
ke Jakarta dan bergabung dengan
band Bentoel yang menjadi
pengiring bagi penyanyi Emilia
Contesa dan Trio The King.

Semakin
lama ia semakin mendapat
pengalaman dan memperluas
pergaulan. Akhirnya tahun 1974 ia
resmi menjadi gitaris God Bless dan
merilis album-album seperti Huma
Diatas Bukit (1975), Cermin (1980),
Semut Hitam (1989).


Nama Ian
Antono mulai menarik perhatian
karena pada saat itu atmosfer musik
rock di Indonesia belum ada yang
memulai. God Bless lah yang
pertama kali mempelopori. Secara
otomatis Ian juga menjadi gitaris
pertama yang berkibar di jalur rock
Indonesia.


Setelah itu ia mundur dari
God Bless dan bergabung dengan
grup Gong 2000 dan merilis album-
album seperti Bara Timur (1991),
Laskar (1994), dan Prahara (1996).
Sewaktu masih memperkuat God
Bless permainan Ian berbeda
dengan semasa ia memperkuat
Gong 2000.

Di Gong 2000 ia banyak
memasukkan unsur musik Bali. Hal
itu dibuktikan pada setiap
penampilannya, Ian setidaknya
mengikutsertakan 20 musisi asli Bali.
Tahun 1997, Ian kembali
memperkuat God Bless dan berduet
dengan Eet Sjahranieyang masih
berstatus sebagai gitaris God Bless.

Konsep double gitar ini cukup
menarik perhatian meski pada
akhirnya album Apa Kabar? gagal
dipasaran.
Ian Antono juga merupakan sosok
seorang musisi yang produktif.
Dalam setahun beliau bisa
menggarap album untuk beberapa
penyanyi.

Banyak album yang tidak
lepas dari sentuhan hangatnya
termasuklah Iwan Fals, Anggun C
Sasmi, Nicky Astria, Doel Sumbang,
Gilo Rollies, Ebiet G Ade, Ikang
Fawzie dan banyak lagi. Karya Ian
Antono di arena muzik telah
menerima banyak penghargaan.

Antaranya ialah BASF Award (1987 –
1988) untuk Arranger Terbaik dan
Komposer Terbaik untuk album
Gersang (Nicky Astria), HDX Award
(1989) untuk lagu Buku Ini Aku
Pinjam (Iwan Fals), BAFS Award
(1989) Album Bara Timur (Gong
2000) sebagai The Best Selling
Album dan The Best Arranger &
Composer, HDX Award (1994)
untuk album Laskar (Gong 2000)
sebagai Album Terbaik. Yang tidak
kalah pentingnya adalah
penghargaan dari Diamond
Achievement Award atas dedikasi
dan prestasi yang tinggi di industri
musik pada tahun 1995.

Sebuah pengalaman yang menarik
bagi Ian adalah ketika pada tahun
1999 ia diundang oleh Ramli Syarif
untuk ikut memeriahkan ajang
Formula-1 di Malaysia. Bagi Ian ini
bukan pengalaman biasa, pasalnya
disana turut hadir pula grup
kolaborasi dewa gitar dunia, G3 dan
grup rock legendaris Jethro Tull.

Dengan memanfaatkan sesi check
sound, Ian mempelajari perangkat
milik Steve Vai yang jumlahnya
banyak. Dari situ ia menambah ilmu
dan wawasan yang belum pernah ia
dapatkan di Indonesia.
Kebesaran nama dan kontribusinya
bagi dunia musik Indonesia
membuat para musisi muda
Indonesia menggelar proyek album
A Tribute To Ian Antono yang
dimeriahkan oleh artis-artis musik
Indonesia seperti EdanE, Sheila On
7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /
rif, dll. Album ini sukses di pasaran.

Kini Ian Antono dikabarkan kembali
siap mengibarkan God Bless ke
kancah musik nasional. Kita tunggu
aksinya.
Ian Antono pada tahun 2007 ini
sering memakai Gibson Les Paul
standar dan juga Gibson SG double
neck. Untuk perangkat latihan
dirumah ia memakai Marshall,
namun untuk LIVE dan rekaman di
studio ia menggunakan Mesa
Boogie. Tak ada efek macam-
macam yang ia gunakan selain
sebuah delay.

6 Response to "Ian Antono Gitaris Legen Indonesia"

  1. wah, hebat...tandemnya eet syahrani tah....

    God Bless merupakan band favoritku saat masih SMA mas...tapi gimana kabar A.Albar ya...?
    Kalo kepiawaian Ian Antono nggak perlu diragukan deh...
    ps; artikel singkat ttg biografi yg komprehensip deh...sip...siiippp....

    siroel@ ia sob eet syahrani..asal kota smarinda anak dri gubernur Wahab syahrani..eet jebolan dri scul musikx Edie Vanhallen sob..

    -srex-@kan tahun kmaren mereka sudh menetaskan album tranyarx mas...ahmad albar n cs msh ttp eksis mas..apa lg d tmbh abadi susman sebgai keybordistx god bless...tp syang musik mreka trlalu rumit bwt d cerna masyarakat qt mas..d karnakan bnyakx aliran musik yg melo mas...entar dweh mas ane bkin artikel tntang ahmad albar.

    wah, lama gak liat performan ian antono

    secangkir teh@ ia mas kangen jg ma cabikan gitarx ian antono

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft