BENCANA TERBESAR DARI RUANG ANGKASA


Label: , 12 komentar

— Bicara soal
asteroid, sebuah kabar gembira
tiba hari Minggu (13/6/2010).
Pesawat penelitian ruang angkasa
Jepang, Hayabusa, telah kembali
ke Bumi dengan membawa
contoh debu dari asteroid
Itokawa
. Debu tersebut
diharapkan bisa membuka teka-
teki proses awal pembentukan
sistem Matahari pada tata surya
kita.

Hayabusa yang mendarat di
daerah terlarang militer Woomera
di bagian selatan Australia itu
mengangkasa tahun 2003. Dia
mencapai asteroid berbentuk
kentang Itokawa pada 2005.


Sekretaris Parlemen Australia
untuk Inovasi dan Industri
Richard Marles berkomentar,
"Sebenarnya, untuk membawa
sampel itu ke planet ini sudah
terlambat. Namun, itu lebih baik
daripada tidak. Sungguh sebuah
pencapaian yang menakjubkan
."

Sementara itu, ingatan kita
mungkin masih segar. Bulan lalu
Jakarta digegerkan oleh jatuhnya
meteoroid di sebuah rumah di
Duren Sawit, Jakarta. Kabar
serupa datang dari Bima, Nusa
Tenggara Barat—yang kemudian
terbukti hanya akibat dari
rusaknya jaringan listrik.

Sebelumnya, telah ada beberapa
catatan meteoroid jatuh di
wilayah Indonesia.
Di Australia barat, tahun 1960,
dua pekerja di Millbillillie
menyaksikan sebuah bola api
meluncur ke bumi. Sepuluh tahun
kemudian baru ditemukan
serpihan meteoroid.

Survei oleh institusi the
International Spaceguard sejak
tahun 1998 telah menghasilkan
katalog berisi semua asteroid
yg jaraknya cukup dekat
dengan Bumi (near earth
asteroids/NEA). Asteroid-asteroid
tersebut diameternya lebih
panjang dari satu kilometer.

Di sisi
lain, asteroid kecil yg
diameternya berukuran kurang
dari satu kilometer sebagian besar
masih tidak terdeteksi.
Meskipun impak langsung akibat
ditumbuk asteroid kecil tidak
bersifat ekstrem, asteroid kecil ini
jumlahnya amat banyak.

Mereka
berkeliaran di luar angkasa.
Akibatnya, kemungkinan
tertumbuk asteroid kecil semakin
besar. Peristiwa inilah yg diteliti
dan impak tumbukannya
dihitung.
Dari bumi ke angkasa
Sebelum tahun 1991, informasi
tentang asteroid hanya bisa
didapatkan melalui penelitian yg
berbasis di Bumi. Sejumlah
penelitian berbasis Bumi yg
dilakukan, di antaranya, adalah
pada asteroid Toutatis, Castalia,
Geographos, dan Vesta.

Toutatis, Geographos, dan
Castalia diamati dengan radar saat
mereka berada di dekat Bumi,
sementara Vesta diamati dengan
teleskop ruang angkasa Hubble.

Baru pada Oktober 1991, asteroid
951 Gaspra didatangi oleh
pesawat ruang angkasa Galileo.
Ini merupakan asteroid yang
pertama kali bisa dipotret dengan
resolusi tinggi.

Galileo kembali
mengamati asteroid, kali ini
asteroid 243 Ida pada Agustus
1993. Keduanya dimasukkan ke
dalam klasifikasi tipe-S,
komposisinya dominan unsur
silikat.
Pada 27 Juni 1997, pesawat ruang
angkasa NEAR mendekati asteroid
253 Mathilde dengan kecepatan
tinggi. Hal itu merupakan pertama
kalinya para ilmuwan bisa
mengamati dari dekat asteroid
tipe-C, asteroid ini kaya akan
unsur karbon. Penelitian ini unik
karena NEAR tidak dirancang
untuk melakukan penerbangan di
dekat asteroid itu. NEAR ditujukan
untuk mengamati asteroid Eros
pada Januari 1999.

Dampak tumbukan
Penelitian awal itu dilakukan untuk
meneliti dampak dari tumbukan
sejalan peningkatan energi.

Sebuah asteroid berbentuk telur
berkecepatan sekitar 19.000
kilometer per detik dengan
diameter bervariasi (bentuknya
tidak rata) akan meningkat energi
kinetiknya.
Contohnya, sebuah asteroid
berdiameter 100 meter akan
menyebabkan kematian di lokasi
setempat dan kerusakan luas
yg bisa menjangkau hingga ke
beberapa negara saat asteroid
menumbuk Bumi entah di
daratan atau di lautan.

Sementara asteroid berdiameter
200 meter yg menghantam
Bumi di lautan impaknya amat
signifikan, antara lain bisa memicu
terjadinya tsunami yg
berdampak global.

Adapun
asteroid berdiameter 500 meter
yg jatuh di lautan akan
menyebabkan kematian masif
dan kerugian ekonomi skala
global.

Nick Bailey dari Universitas
Southampton Jurusan Ilmu
Teknik, Inggris, bersama
rekannya, Dr Graham Swinerd
dari universitas yg sama, dan
Dr Richard Crowther dari
Laboratorium Rutherford
Appleton Laboratory, Inggris,
telah mengembangkan perangkat
lunak yang mampu mengukur
besarnya potensi risiko tumbukan
asteroid pada Bumi.

Perangkat lunak itu dinamai
NEOimpactor. Perangkat ini
secara khusus dikembangkan
untuk mengukur dampak dari
tumbukan asteroid berukuran
"kecil "—berdiameter kurang dari
satu kilometer—ke Bumi.
"Potensi ancaman asteroid
menabrak Bumi semakin hari
semakin disadari dan diterima
sebagai bencana alam tunggal
terbesar yang dihadapi oleh
kemanusiaan," ujar Bailey.

Tim peneliti tersebut
menggunakan data mentah dari
simulasi impak beruntun.
Hasilnya digunakan untuk
menetapkan peringkat setiap
negara. Peringkat tersebut
didasarkan pada seberapa sering
sebuah wilayah akan dihantam
asteroid dan seberapa parah
dampak dari setiap tumbukan
tersebut.

Hasilnya menunjukkan, ada 10
negara yang paling berisiko
kejatuhan asteroid, yaitu China,
Indonesia, India, Jepang, Amerika
Serikat, Filipina, Italia, Inggris,
Brasil, dan Nigeria
.

Jika dilihat dari sudut korban jiwa,
China, Indonesia, India, Jepang,
dan Amerika Serikat adalah
negara-negara yg paling
terancam. Artinya, korban jiwa
akan sangat banyak. Sementara
dari segi dampak ekonomi
terparah, negara2 seperti
Amerika Serikat, China, Swedia,
Kanada, dan Jepang adalah yang
paling menderita karena
hancurnya infrastruktur.

Dari dua aspek dampak tersebut,
Inggris berada di urutan
kedelapan dalam daftar negara-
negara paling rawan terkena
dampak. Dari daftar 20 besar
untuk kedua dampak itu, lebih
dari 10 negara muncul pada
kedua daftar dampak.
"Dampaknya pada populasi dunia
dan pada infrastruktur memang
luar biasa besar," kata Nick.

"Sekitar seratus tahun lalu, sebuah
lokasi yg terpencil di dekat
Sungai Tunguska di kawasan
Siberia menjadi lokasi jatuhnya
meteoroid. Dampaknya amat luar
biasa, padahal asteroidnya hanya
berdiameter sekitar 50 meter.
Asteroid tersebut meledak di
udara. Dampak saat itu hanya
berupa hancurnya hutan —yg
langsung rata dengan tanah,"
tambahnya.

Dia melanjutkan, kalau saja
asteroid jatuh di London,
dampaknya sama dengan
dampak yg diakibatkan gempa
besar bermagnitudo 25 (M25),
yg berarti bisa menghancurkan
semua yg ada di sekitar
episentrum.

Catatan: magnitudo
di atas 8 memiliki kategori
tersebut: menghancurkan
semuanya yg ada di sekitar
episentrum.
"Dari hasil itu berarti, negara-
negara tersebut merupakan
negara2 yg terbesar
berisiko mengalami bencana
besar.

Oleh karena itu, mereka
harus segera menyiapkan
langkah2 mitigasi
menghadapi ancaman itu," tutur
Nick.
Bencana yg mengintip dari luar
angkasa selama ini memang tidak
terlalu populer.

Jauh berbeda
dibandingkan dengan bencana
geologis atau bencana iklim.
Bencana dari luar angkasa
memang jarang terjadi, tetapi
dampaknya sebenarnya bisa
amat masif.
( Nationalgeographic.com,
Solarviews.com/AFP/
BRIGITTA ISWORO L )

12 Response to "BENCANA TERBESAR DARI RUANG ANGKASA"

  1. Kalo ada asteorid nabrak bumi gimana ya.. Meteor yang kecil-kecil aja yang jatuh ke rumah-rumah itu bisa bikin hancur rumah.. Alam kayaknya sudah aneh.. Bencana ada dimana-mana.

    parak dah hndak kiamat...

    segar tampilan baru
    link sahabat klo tertarik sprti yg punyaku..aq baru ganti jua..caranya liat di koment postingan sebelumnya di sarankan om rame..

    cocok tu bila kiamat ndik etam maha ya kena....

    kunjungan silaturrahmi tengah malam

    ngeri kalo sampe hujan meteor yang gede2, bisa2 kaya di film deep impact

    semoga saja dengan adanya riset tersebut dapat mensoLusikan beberapa kejadian beLakangan ini.

    baLik Lagi nih om, tadi Lupa mau ngucapin: tempLate barunya keren Lho.

    Kabar yang menggembirakan gan

    Sekaligus bikin kuatir juga gan

    sip mas...artikel yg informatif banget....
    ini aku punya link yg menggambarkan betapa dramatis nya kejadian "kiamat' dari luar angkasa....(ternyata bumi diperkirakan sudah mengalaminya 5 kali)...
    ..........

    sip mas...artikel yg informatif banget....
    ini aku punya link yg menggambarkan betapa dramatis nya kejadian "kiamat' dari luar angkasa....(ternyata bumi diperkirakan sudah mengalaminya 5 kali)...
    .....Youtube Asteroid impact (HD).....

    wah.. bencana ini mengingatkan kita pada sebuah masa yang pasti kita jalani...

    wah gawat sob

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft