PROFIL KATON BAGASKARA "KLA PROJECT"


Label: , 6 komentar


Katon Bagaskara lahir di Magelang,
Jawa Tengah, 14 Juni 1966 dengan
nama Ignatius Bagaskoro Katon.
Sejak kecil, anak ke tiga dari
pasangan AR. Djuano dan Agnes
Sumarsih
ini telah menunjukkan
bakatnya. Kedekatannya pada puisi
ternyata dipengaruhi oleh sang Ibu
yang selalu mendorong bakat
seninya, dari sinilah kecintaan akan
karya puisi muncul dan bertumbuh.
Ketika Katon masih kecil, ia sering
bertanya-tanya; mengapa banyak
penyanyi cilik seusianya - sering ia
lihat di televisi - menyanyikan lagu
yang tidak diciptakan mereka
sendiri
?.

Itulah saat pertama yang
menjadi pemicu bagi Katon kecil
untuk mengekspesikan dirinya dan
mulai mencipta lagu-lagunya
sendiri. Lagu pertama yang
diciptakannya adalah lagu untuk
sang kakek yang telah tiada.

Dengan
menggunakan piano kayu kecil,
Katon yang saat itu masih kelas IV
SD menciptakan lagu itu; untuk
mengenang kebersamaan yang
pernah ada di antara mereka.

Katon belajar bermain gitar dari
kakak tertuanya, Andre Manika.

Secara otodidak, ia berlatih terus dan
mulai mencipta lagu dengan
gitarnya. Pada awal-awal ia menulis
lagu, seringkali Katon cukup
terpengaruh oleh beberapa musisi
senior, baik itu dari negeri sendiri
maupun luar negeri. Sebagai
contoh, Ebiet G. Ade untuk
penulisan lirik, Fariz R.M untuk trend
musik, Koes Plus dan juga The
Beatles - sebagai inspirator-
inspirator Katon dalam mencipta
lagu.

Semua ini membentuk
karakteristik musikal Katon
Bagaskara. Meski begitu, hal ini
bukan berarti Katon menjiplak 'gaya'
mereka secara mentah2.

Lambat laun, di masa-masa SMA,
Katon telah menemukan karakter
musikalitasnya sendiri, di antaranya
adalah : lirik yang filosofis, estetis
dan romantis
. Ternyata kedekatan
Katon pada puisi sejak masa kecil,
menjadikannya terpengaruh dengan
gaya penuturan lirik-lirik lagu yang
puitis.

Dengan demikian lirik-lirik
lagu Katon kendati beberapa terbaca
lugas, namun menyiratkan kadar
estetika dan makna yang
mendalam. Inilah yang menjadi
kekuatan sekaligus jati diri Katon
sebagai seorang musisi Indonesia
Pada bulan Oktober di tahun 1996,
Katon menikah dengan Ira Wibowo,
seorang aktris dan juga presenter.

Lengkaplah sudah kebahagiaan
Katon untuk membentuk sebuah
keluarga yang bahagia. Bersama
dengan putri pertamanya - Chika
Putri Bagaskara; Katon dan Ira meniti
kehidupan baru mereka, dan dari
pernikahan tersebut Katon memberi
Chika seorang adik laki-laki : Andhika
Radya Bagaskara
.

Saat ini Katon Bagaskara telah
menuai hasil dari perjalanan
hidupnya, menjadi seorang pekerja
seni yang banyak dikenal
masyarakat, vokalis KLa Project
sekaligus penulis lirik yang memiliki
kelebihan tersendiri.

Katon Sejak kecil cita-cita Katon
adalah ingin menjadi diplomat.
Namun cita-cita tersebut diurungkan
karena situasi dan kondisi yang
memaksanya untuk bekerja. Katon
pun mencoba melamar ke beberapa
perusahan. Salah satu perusahaan
yang menerima dan menempatkan
Katon sebagai salah satu
karyawannya adalah Perusahaan
Penerbangan Garuda
.

Kemudian
sejak tahun 1987, Katon bekerja
sebagai cabin crew, atau lazimnya
disebut pramugara.

Jiwa seniman yang terpupuk sejak
kecil rupanya tidak dapat diredam
begitu saja, kendati ia telah
menjalani karir sebagai seorang
pramugara.

Akhirnya bersama
dengan beberapa teman, Lilo, Adi
dan Ari
; Katon membentuk sebuah
kelompok musik. Kelompok ini
dinamakan KLa Project, yang
merupakan kependekan dari nama-
nama personilnya.

Bermodal uang tabungan yang
secukupnya, kelompok ini masuk
studio rekaman untuk membuat
'sample'. Kemudian hasil rekaman
tersebut diterima oleh produser, dan
jadilah single tentang kita yang
termuat dalam album 10 Bintang
Nusantara pada tahun 1988.

Sejak single Tentang Kita inilah,
nama KLa Project mulai berkibar.

Lagu-lagu mereka mulai disukai
masyarakat, khususnya para
remaja. Kendati warna musik
mereka cukup baru dan berbeda di
telinga masyarakat awam, namun
kehadiran mereka justru
menimbulkan keunikan di tengah
alunan musik pop yang mendayu-
dayu atau musik rock yang hingar-
bingar.

Beberapa pengamat musik,
baik musisi maupun kritisi, cukup
merasa sulit untuk
mengelompokkan ke arah mana
musik KLa Project. Apapun
komentar para kritisi, KLa Project
lebih mengklaim kelompoknya
sebagai kelompok yang mengusung
warna musik inovatif, musik yang
progress, selalu mengikuti jaman.

Seiring tenarnya KLa Project, tentu
tawaran untuk pentas dan promo-
tur ke berbagai kota selalu datang
kepada mereka. Hal ini tentu saja
mengganggu karir pramugaranya.

Katon yang sempat merasa
bimbang untuk menentukan pilihan
karirnya, akhirnya memutuskan
untuk memilih musik sebagai jalan
hidupnya. Alasan Katon, ia lebih
mencintai karir sebagai musisi;
meski karirnya yang dulu sebagai
pramugara telah menjanjikan
terpenuhinya segala kebutuhan
materi Katon.

Alasan inilah yang
akhirnya membawa Katon
Bagaskara meraih sukses sebagai
musisi. Katon benar-benar
mencintai karirnya sebagai seorang
musisi, dan ia merasa ada totalitas di
dalam karir tersebut.

Kepopuleran Katon Bagaskara
mengundang simpati produser
sinetron, yang kemudian
menawarinya untuk mengambil
satu peran dalam sebuah sinetron.

Katon mengambil kesempatan itu
untuk mengetahui bagaimana para
pekerja seni di bidang sinetron itu
bekerja. Kendati dunia sinetron
Indonesia juga banyak memberi
janji kepopularitasan, Katon yang
pada dasarnya musikus tidak
memandang dunia tersebut sebagai
jalan karir bagi dirinya, sehingga ia
tetap menggeluti dunia yang sangat
ia cintai, yaitu bermain musik.

Karir bermusiknya juga membawa
Katon mencoba menjadi produser
musik. Penyanyi yang
diproduserinya adalah Nugie,
sebanyak tiga buah album (Bumi,
Air dan Udara).

Tidak hanya menjadi
produser, Katon pun pernah
menjadi penata vokal dan juga
memberikan lagu-lagunya untuk
dinyanyikan oleh penyanyi lain.
Sampai saat ini, KLa Project telah
mengeluarkan delapan buah album,
ditambah 2 buah album kompilasi
lagu-lagu terbaik mereka.

Katon
bersama KLa Project telah satu
dekade berkarir di bidang musik,
sejak mereka menelurkan single di
tahun 1988 yang lalu. Sudah banyak
prestasi yang telah mereka raih; dari
mulai BASF Award, hingga Video
Musik Indonesia. Salah satu
penghargaan yang membuat KLa
Project dan juga Katon Bagaskara
sebagai pribadi bangga dengan
karyanya, adalah ketika Sri Sultan
Hamengkubowono X memberikan
penghargaan untuk karya lagunya
yang berjudul Yogyakarta.

Untuk solo karirnya, Katon telah
mengeluarkan tiga buah album
(Album Katon Bagaskara, Gemini,
dan Harmoni Menyentuh). Tahun
1996, Katon juga membukukan
puisi-puisinya yang diberi judul
Bulan dibuai Awan.

Buku tersebut
merupakan sebagian dari lirik-lirik
puitisnya yang dikemas dalam
bentuk sebuah buku seni dengan
ilustrasi bernuansa artistik dan
estetis.
Tahun 2003 ini, Katon mengeluarkan
album ke-enamnya yang bertajuk
"Percaya Saja".
Di awal tahun 1999, karya seni
Katon Bagaskara ternyata
menggugah seorang mahasiswa
Filsafat Universitas Gadjah Mada

untuk menjadikannya sebagai
subjek penulisan skripsi.

Proses dan
latar belakang penciptaan karya
seninya, menjadi tema sentral yang
diangkat mahasiswa tersebut.
Kemudian di awal tahun 2000,
langkah serupa juga dilakukan oleh
seorang mahasiswi Sastra - juga
dari universitas yang sama - yang
mengangkat buku kumpulan puisi
'Bulan dibuai Awan' untuk ditelaah
dalam konteks ilmu sastra.

Ada
kebanggaan tersendiri bagi Katon
ketika karya seninya juga diangkat
dan dibicarakan dalam mimbar
ilmiah dan bukan lagi dalam
panggung hiburan semata.
Saat ini Katon Bagaskara juga
mengasuh satu portal musik di situs
web
www.detik.com, sebuah
rubrik tanya jawab tentang dunia
musik yang berkaitan dengan jenis
musik, bermain musik, menyanyi
dan segala pernik-perniknya.

6 Response to "PROFIL KATON BAGASKARA "KLA PROJECT""

  1. ada hal kecil yang saya ingat soal katon ini sob, dia setiap malam harus tidur dengan sprei kasur yang baru... wah kasian ira wibowo ya.. tiap hari harus ganti cover bed

    aku suka bnget lagu jogjanya nh...
    dalem....

    Woow.. lirik nya ok punya si katon.... :D

    Luar biasa...perjalanan karier dan kehidpan Katon. Nuansa religi dan humaniora di kehiupankeluarga Katon kanank sangat membekas dalamkesehariannya. Aliran music katon dg lirik yang filosofis, estetis
    dan romantis, memang tiada duanya di negeri kita....
    Menurut penerawanganku...music dan lyric Kla Project bisa di sejajarkan (senafas) dgkelompok music 'TOTO' Bisa kita lihat dalam Hits2 nya yang dahsyat seperti ; Rosanna, Anna, Georgy Porgy dan tentunya yg agak dekat dg Jogyakarta adalah lagu Africa.....
    (Youtube; Rosanna, Anna, Georgy Porgy, Africa)
    tx4d'article....sip...siiipp.....

    mohon maaf kunjungan baLiknya agak terLambat nih, koneksi inet disiniii... Lagi padat merayap.
    ------------
    jadi inget Lagu terpuruk ku disiniii..., mantap tuh sampe sekarang masih enak di dengar "tak Lekang oLeh waktu".
    seLamat beraktifitas yah om.

    All@thnxs dah mampir n coment...lagu2 katon bagarkara sangat lah indah n harmonis d tambah syair2 yg mengusung kehidupan sehari-hari yg nyata

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft