MASALAH KESEHATAN DI 'TANAH AIR BETA'
Kamis, 24 Juni 2010
18.39
Label:
Berita
,
22
komentar
Membuat
orang Indonesia sehat terutama
kalangan miskin dan orang-orang
'terbuang' seperti menegakkan
benang basah. Kasus selalu sama
dan berulang-ulang tapi tetap saja
tidak terpecahkan.
Salah satu masalah kesehatan
yang paling pelik adalah di
pengungsian. Melalui film 'Tanah
Air Beta' seperti melihat potret
buram masalah kesehatan di
Indonesia.
Seorang ibu di pengungsian harus
meninggal karena batuk berdarah
yang tidak terobati. Setiap rumah
penduduk belum tersedia MCK
(mandi, cuci, kakus). Hanya ada
satu puskesmas dengan 1 dokter
untuk ratusan ribu orang.
Tapi bukan berarti tidak ada yang
peduli dengan nasib pengungsi.
Salah satunya dengan kampanye
kesehatan melalui film layar lebar
yang bisa disaksikan dalam film
'Tanah Air Beta'.
Selain kasus-kasus kesehatan, film
'Tanah Air Beta' juga turut
memasukkan pesan-pesan
kesehatan yang berhubungan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), antara lain cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dalam
beberapa adegannya.
Setiap tiket bioskop 'Tanah Air Beta'
yang terjual sebesar Rp 100 akan
disumbangkan dalam bentuk
revitalisasi Posyandu di Nusa
Tenggara Timur, yang masih
rawan dengan masalah kesehatan.
"Film ini mempunyai tiga pesan
yang sangat bermakna, yaitu
semangat nasionalisme,
permasalahan bangsa khususnya
di daerah Timur, serta yang paling
penting adalah kampanye
kesehatan PHBS," ujar Dr
R.Bambang Sardjono, MPH,
Direktur Bina Kesehatan Komunitas
Kemenkes RI, disela-sela acara
pemutaran film Tanah Air Beta, di
Studio Blitz Megaplex, Grand
Indonesia, Jakarta, Kamis
(24/6/2010).
Menteri Kesehatan juga
menyampaikan apresiasinya
dengan kampanye kesehatan yang
diangkat dalam film 'Tanah Air Beta'
ini.
"Bukti pada hari ini menunjukkan
betapa banyak pihak yang peduli
dan ingin berkontribusi untuk
pembangunan kesehatan. Film
Tanah Air Beta mungkin juga bisa
jadi perantara yang menyatukan
kita," kutipan sambutan Menteri
Kesehatan yang disampaikan Dr
Budihardja, DTM&H,MPH selaku
Direktur Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Kemenkes.
Film 'Tanah Air Beta' sendiri
memang mengangkat kondisi
nyata yang dialami masyarakat
pengungsian di Kupang, NTT,
pasca Timor-Timur berpisah dari
Indonesia.
"Walaupun peristiwa lepasnya
Timor-Timur terjadi pada tahun
1999, tapi kondisi kesehatan
masyarakat di perbatasan NTT
sampai sekarang masih seperti
yang kita saksikan di film ini.
Air
bersih masih susah, fasilitas
pelayanan kesehatan dan MCK
sangat kurang, serta hampir tiap
hari ada kematian karena malaria,"
ujar Nia Sihasale Zulkarnaen,
produser eksekutif film 'Tanah Air
Beta'.
Pengungsian seringkali merupakan
bagian dari proses yang tidak
terelakkan dari sebuah kerusuhan.
Pada bagian ini pula titik-titik rawan
menuju permasalah kesehatan
sudah mulai terdeteksi, yaitu
munculnya berbagai penyakit,
termasuk penyakit kejiwaan yang
seringkali ditemukan sebagai
dampak konflik sosial seperti
perang dan bencana.
Sumber: detikcom
orang Indonesia sehat terutama
kalangan miskin dan orang-orang
'terbuang' seperti menegakkan
benang basah. Kasus selalu sama
dan berulang-ulang tapi tetap saja
tidak terpecahkan.
Salah satu masalah kesehatan
yang paling pelik adalah di
pengungsian. Melalui film 'Tanah
Air Beta' seperti melihat potret
buram masalah kesehatan di
Indonesia.
Seorang ibu di pengungsian harus
meninggal karena batuk berdarah
yang tidak terobati. Setiap rumah
penduduk belum tersedia MCK
(mandi, cuci, kakus). Hanya ada
satu puskesmas dengan 1 dokter
untuk ratusan ribu orang.
Tapi bukan berarti tidak ada yang
peduli dengan nasib pengungsi.
Salah satunya dengan kampanye
kesehatan melalui film layar lebar
yang bisa disaksikan dalam film
'Tanah Air Beta'.
Selain kasus-kasus kesehatan, film
'Tanah Air Beta' juga turut
memasukkan pesan-pesan
kesehatan yang berhubungan
dengan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), antara lain cuci
tangan pakai sabun (CTPS) dalam
beberapa adegannya.
Setiap tiket bioskop 'Tanah Air Beta'
yang terjual sebesar Rp 100 akan
disumbangkan dalam bentuk
revitalisasi Posyandu di Nusa
Tenggara Timur, yang masih
rawan dengan masalah kesehatan.
"Film ini mempunyai tiga pesan
yang sangat bermakna, yaitu
semangat nasionalisme,
permasalahan bangsa khususnya
di daerah Timur, serta yang paling
penting adalah kampanye
kesehatan PHBS," ujar Dr
R.Bambang Sardjono, MPH,
Direktur Bina Kesehatan Komunitas
Kemenkes RI, disela-sela acara
pemutaran film Tanah Air Beta, di
Studio Blitz Megaplex, Grand
Indonesia, Jakarta, Kamis
(24/6/2010).
Menteri Kesehatan juga
menyampaikan apresiasinya
dengan kampanye kesehatan yang
diangkat dalam film 'Tanah Air Beta'
ini.
"Bukti pada hari ini menunjukkan
betapa banyak pihak yang peduli
dan ingin berkontribusi untuk
pembangunan kesehatan. Film
Tanah Air Beta mungkin juga bisa
jadi perantara yang menyatukan
kita," kutipan sambutan Menteri
Kesehatan yang disampaikan Dr
Budihardja, DTM&H,MPH selaku
Direktur Jenderal Bina Kesehatan
Masyarakat Kemenkes.
Film 'Tanah Air Beta' sendiri
memang mengangkat kondisi
nyata yang dialami masyarakat
pengungsian di Kupang, NTT,
pasca Timor-Timur berpisah dari
Indonesia.
"Walaupun peristiwa lepasnya
Timor-Timur terjadi pada tahun
1999, tapi kondisi kesehatan
masyarakat di perbatasan NTT
sampai sekarang masih seperti
yang kita saksikan di film ini.
Air
bersih masih susah, fasilitas
pelayanan kesehatan dan MCK
sangat kurang, serta hampir tiap
hari ada kematian karena malaria,"
ujar Nia Sihasale Zulkarnaen,
produser eksekutif film 'Tanah Air
Beta'.
Pengungsian seringkali merupakan
bagian dari proses yang tidak
terelakkan dari sebuah kerusuhan.
Pada bagian ini pula titik-titik rawan
menuju permasalah kesehatan
sudah mulai terdeteksi, yaitu
munculnya berbagai penyakit,
termasuk penyakit kejiwaan yang
seringkali ditemukan sebagai
dampak konflik sosial seperti
perang dan bencana.
Sumber: detikcom
ini judulnya apa sob?
mudah2an dengan adanya film ini, hati pemerintah terketuk untuk memperbesar anggaran negara buat kesehatan,
tengkyu sobat, ternyata ente peduli juga dengan nasib bangsa ini, terutama tentang hal kesehatan..
potret keadaan indonesia memang begitu
aku belum nonton filmnya
pemerintah NKRI tidak adil ...hanya pulau jawa yang mendapat perhatian padahal wilayah timor juga kepunyaan indonesia...
Aby umy@sorry sob tdi ane lupa ksh judul nie post..mav sob
Orang kampung@amin...qt smw hrus peduli sob apa lg liat saudara2 qt yg berada d ujung timur sana sgt miris sob..
mixedfresh@ane jg blum nnton sob tp ane liat treller na semalam
Johan@ada benar na jga c sob..tp memang wilaya timur sana sgt sulit medan yg d tempuh..tp semoga saja tim2 relawan qt bsa menjangkau na
Bicara kesehatan.
Biaya obat dan jasa dokter mahal amat buatku gan.
Kagak terjangkau.malah ngutang teman gan
udah bagus tuh, roLLnya mantab (pake B).
ijin no komen duLu ach om, Lagi puyeng nih semaLaman utak-atik tempLate jadi tambah enggak jeLas aja hakhakhakhak....
kunjungan dini hari.
dateng enggak di jemput, puLang enggak di anter.
menjawab pertanyaan award.
ada sebagian bLogger yang berasumsi, kaLo ia menerima awar LaLu mempostingkan itu kan berarti memasang Link si pemberi award. ia khawatir akan menurunkan (apa yah namanya) aLexa atau trafficnya atau apaLah gitu namanya. biasanya yang seperti itu adaLah sikap bLogger yang haus akan PR, aLexa dan sejenisnya. tinggaL kita aja menyikapinya, kaLo ingin memberi award yah Lihat-Lihat duLu konsep bLog yang akan kita beri award. kaLo mau bagi-bagi award sini deh saya tampung, tiap hari juga boLeh, hehehe...
mengenai kotak komentar saya, itu menggunakan scroLL. mungkin kaLo dihape tampiLannya kurang jeLas, tapi kaLo via monitor komputer cukup jeLas dan bisa naik-turun kaya harga beras koq. wkwkwkwk...
jadi ingat indonesia tanah air ku, tapi rumah masih ngontrak dan air harus beLi ditambah LIstrik mahaL serta biaya hidup semakin meningkat, sementara pengasiLan tidak pernah naik maLah terkadang menurun. kasian yang orang indonesia (termasuk saya), hehehehehe...
pagi om, seLamat beraktifitas dan saLam sukses seLaLu.
baLik Lagi nih om, ijin mau oLahraga pagi biar tetap sehat.
kalau gambaran film itu nyata adanya dan aku percaya krna tetanggaku bnyak brsal dr NTT..dan begitulah cerita yg sllu di keluhkan di tanah air beda...
Biaya utk berobat masih sangat mahal di negeri ini. Bahkan obat saja sudah mahal, belum ditambah biaya dokter dll.
MAkanya ada ungkapan : Orang miskin dilarang sakit di negeri ini.. :((
met pagi...have a great day ya...^_^ kunjungan pertamaku...
moga banyak yg nonton film nya ya...
biar bantuan kesehatan bisa terealisasi di tanah air beta
sukses slalu..
aku juga kangen akan indonesia sehat
:D
smoga terwujud
indonesia
sehat 2015
salam
Wah kebetulan aku belum nonoton film ini Sob.....tapi klo dari review sobat kayanya bagus nie........apalagi ikut membantu saudara2 kita di NTT... Smoga Indonesia bisa lebih baik dalam segi apapun termasuk kesehatan.................Semangat N met aktivitas Sob!!!
kesehatan adalah masalah penting yang harus diselesaikan pemerintah, karena semua berawal dari masalah kesehatan...
kebetulan belum nonton nih film, belum sempat...
sehat...indonesia itu masih terpuruk....baik sehat jasmani yang mahal+kurang mutu layanan...maupun sehat rohaniah....(terutama iman dan kurang bersyukur) belum lagi kurang sehat pemimpin kita yan doyannya korupsi, kolusi dan nepotisme....indonesia sehat ???????(tanda tanya besar, kapan terwujud)
All@ semoga dengan ada nya film ini mata hati pemerintah qt bsa tersentuh...all thnxs dah mampir n coment
kesehatan penting perlu dana besar juga