PROFIL DUO KRIBO
Rabu, 21 Juli 2010
05.15
Label:
Gitaris
,
16
komentar
Sensasi Achmad Albar-
Ucok Harahap dalam Duo
Kribo
Era tahun 1970-an banyak sekali
bermunculan grup-grup rock top
tanah air, antara lain AKA, Rollies,
Giant Step, Freedom of Rhapsodia,
The Barong, SAS, Super Kid, dan
God Bless. Band-band tersebut
memiliki performa yg begitu
spektakuler dan menggebrak
panggung rock nusantara.
Namun sayang penjualan dari
album-album grup tersebut kurang
begitu bagus, kecuali God Bless,
lewat album Huma di Atas Bukit
(1975). Namun, ketika pentas rock
nasional mulai dirundung paceklik
dan grup-grup rock tersebut mulai
sepi order, tiba-tiba dunia
permusikkan nasional terutama rock
dihebohkan dengan hadirnya duet
maut antara Achmad Albar (God
Bless) dengan Ucok Harahap (AKA).
Mereka berdua bersekutu dalam
Duo Kribo di tahun 1977.
Kolaborasi ini tentu saja menyita
perhatian dari para fans keduanya
serta para pecinta musik rock tanah
air. Karena pada kenyataannya
kedua rocker itu saling bersaingan
apalagi mereka sama2
mengusung musik cadas. Namun
bagi produser mereka tidak
memandang dari sisi itu, akan tetapi
mereka melihat persamaan fisik
yaitu sama2 berambut kribo
yg memang pada waktu itu
menjadi tren bagi kawula muda.
Penasaran pecinta rock
Kolaborasi ini muncul ketika AKA
alias Apotik Kali Asin pimpinan Ucok
pecah dan Achmad dengan God
Bless-nya mulai sepi order
manggung. Duet ini memang
sangat berhasil apalagi album2
Duo Kribo meledak di pasaran
sampai terjual 100.000 kaset. Angka
tersebut di era 1970-an sudah
sangat fenomenal bagi ukuran
musik rock yg memang waktu itu
pasar jenis musik ini sangat kecil.
Keberhasilan album2 mereka
didasarkan pada rasa penasaran
para pecinta musik rock. Mereka
ingin tahu seperti apa sih kalau duo
superstar bersatu dalam satu album
rekaman. Koki musik dari album-
album Duo Kribo ditangani oleh
gitaris God Bless, Ian Antono, yg
dibayar Rp 300 ribu - untuk satu
album. Duo Kribo memiliki 4 buah
album yg semuanya meraih
sukses besar. Album pertama
bertajuk Duo Kribo Volume 1 (Irama
Tara, 1977) terdiri dari 8 lagu yaitu
'Monalisa', 'Neraka Jahanam',
'Rahmat dan Cinta', 'Cukong Tua',
'Discotique', 'Wadam', 'Kenangan'
dan 'Kami Datang'
Album tersebut menghasilkan hits
legendaris seperti 'Neraka Jahanam',
'Rahmat dan Cinta', dan 'Monalisa'.
Lagu 'Neraka Jahanam' kemudian
dipopulerkan kembali oleh penyanyi
rock, Pungki Deaz, di era 1980-an
yg termuat dalam Album 20
karya arranger, Ian Antono, (Musica
Studio, 1999) serta oleh grup rock
top saat ini, Boomerang dalam
album Segitiga (Logis Record, 1998).
Sementara itu, lagu 'Cukong Tua'
dinyanyikan kembali oleh mantan
penyanyi rock grup Dara Puspita,
Titiek Hamzah, dalam album Tragedi
(Jakson Record, 1982).
Sukses album pertama membuat
Duo Kribo merilis Volume II (Irama
Tara, 1978). Album ini terdiri dari 9
lagu, yaitu 'Pelacur Tua', 'Hidup
Sederhana', 'Penari Jalang', 'Pacaran',
'Menunggu', 'Tertipu Lagi', 'Rumah
Hantu', 'Fajar Menikam', dan Hujan.
Ian Antono dalam album kedua ini
mengajak sesama rekannya di God
Bless, Yockie Suryoprayogo, untuk
mempermanis lagu-lagu slow lewat
sentuhan jarinya pada piranti
keyboard.
Album kedua ini melahirkan hits
legendaris seperti 'Penari Jalang' dan
'Pelacur Tua'. Lagu 'Fajar Menikam'
dan 'Hujan' kembali dinyanyikan
oleh Grace Simon dalam album
Grace Simon 1979 (Musica Studio,
1979). Lagu 'Hujan' dan 'Tertipu Lagi'
juga didaurulang oleh Achmad
Albar, Nicky Astria, dan Ian Antono,
dalam bentuk akustik yg tertuang
dalam album Jangan Ada Luka (HP
Record, 1996).
Pada tahun 2004, grup top era ini,
GIGI, juga mendaurulang lagu
'Tertipu Lagi' yg tertuang dalam
album Tribute To Ian Antono (Sony
Music Indonesia, 2004).
Album
kedua Duo Kribo ini sempat
menimbulkan kontroversi dalam
spot iklan di TVRI terutama lagu
'Penari Jalang' dan 'Pelacur Tua'. Duo
Kribo kembali meluncurkan Volume
III Special Edition (Irama Tara, 1978)
yg menghadirkan 8 lagu baru di
side A. Yaitu 'Terkekang', 'Indahnya
Cinta', 'Selamat Tidur Raja', 'Rayuan
Harta, 'Penjual Jamu', 'Pantai Sunyi',
'Kenyataan', dan 'Nenek Antri
Permen'. Di side B terdapat 8 lagu
lama yaitu 'Tertipu Lagi', 'Pelacur
Tua', 'Fajar Menikam', 'Penari Jalang',
'Monalisa', 'Neraka Jahanam',
'Rahmat & Cinta', dan 'Discotique'.
Film Duo Kribo
Sukses dengan 3 album membuat
mereka dilirik oleh Perusahaan Film
Intercine untuk membuat film Duo
Kribo yg dirilis tahun 1978 dan
disutradarai oleh Edward Sirait yg
menampilkan Achmad Albar, Ucok
Harahap, Grace Simon, dan Eva
Arnaz. Film ini mengisahkan tentang
dua saudara kembar yaitu Albar dan
Ucok. Keduanya sama2
berkecimpung dalam dunia musik.
Ucok yg diasuh dan dibesarkan di
Medan merupakan penyanyi lagu2 melankolis sementara Albar
yg dibesarkan di Jakarta dan
sempat belajar serta bermain musik
di Eropa adalah penyanyi lagu-lagu
berirama cadas dan kembali ke
Indonesia menebar ancaman bagi
Ucok. Mereka akhirnya bertemu dan
sama2 memiliki banyak
penggemar yg kemudian
diduetkan oleh cukong musik di
Indonesia.
Ketika film tersebut dikerjakan,
mereka bersama Ian Antono juga
membuat album keempat bertajuk
Dunia Panggung Sandiwara (Musica,
1978). Album tersebut terdiri dari 11
lagu, yaitu 'Aku Harus Jadi
Superstar', 'Duo Kribo', 'Uang',
'Panggung Sandiwara', 'Kenangan
Elvis', 'Sang Cinta, 'Mencarter Roket',
'Ibu', 'Semut', 'Superstar', dan 'Anak
Muda' (menampilkan Grace Simon)
plus 2 buah instrumen yaitu
insrumentalia 'Di Pantai Bina Ria' dan
'Air Port Halim'.
Album ini menghasilkan hits
legendaris dan sangat terkenal
sampai ke dataran ASEAN. Lagu
tersebut adalah 'Dunia Panggung
Sandiwara' yg liriknya ditulis oleh
penyair tersohor Indonesia, Taufik
Ismail. Lagu ini dijadikan sebagai
salah satu master piece milik 'dewa
gitar ASEAN', julukan bagi Ian
Antono. God Bless sering
membawakan lagu tersebut di
setiap kali pementasan mereka.
Lagu tersebut juga pernah
dipopulerkan kembali oleh Grace
Simon, Nicky Astria, (alm) Nike
Ardilla, Ramli Syarif (rocker
Singapura), dan Sheila On 7. Lirik
yg ditulis oleh Taufik Ismail begitu
sederhana, tapi maknanya sangat
dlam dan mampu diberikan
sentuhan musik yg sangat indah
oleh Ian Antono.
Rambah ke negara jiran
Keberhasilan album2 Duo
Kribo tidak hanya di Indonesia akan
tetapi merambah ke Malaysia dan
Singapura. Album mereka sukses,
karena musik Duo Kribo memang
lebih simpel dan mudah dicerna
apalagi lirik yg sebagian besar
ditulis oleh Achmad Albar sangat
pas untuk kawula muda era 70-an.
Lagu2 Duo Kribo dianggap
sebagai model lagu rock Indonesia.
Namun sayang dari 4 album yg
diluncurkan tidak ada kolaborasi
yg istimewa. Vokal lebih banyak
diisi oleh Achmad Albar (God Bless)
sedangkan Ucok hanya
menyesuaikan saja apalagi waktu itu
Ucok hrus bolak-balik Jakarta-
Surabaya.
Proyek Duo Kribo hanya sebatas
pada unsur persamaan fisik yaitu
kedua-duanya sama2
berambut kribo. Apabila mereka
diduetkan secara serius oleh sang
produser mungkin hasilnya akan
lebih dahsyat. Sementara Achmad
Albar, Ucok Harahap, dan Ian
Antono, nampaknya jg terbentur
masalah waktu. Seharusnya mereka
tidak harus berpikir jauhnya jarak
antara Jakarta - Surabaya. Memang
betul apa yg pernah diutarakan
oleh Achmad Albar bahwa
suksesnya album2 Duo Kribo
karena para fans Ucok 'AKA'
Harahap dan Achmad Albar di
samping faktor musik yang mudah
dicerna.
Dominannya vokal Iyek (panggilan
akrab Achmad Albar) memang
menonjol sekali, namun tetap
mampu membuat Duo Kribo
berkibar di era 70-an. Proyek Duo
Kribo mampu menggodok uang
banyak, karena lebih komersil dan
lebih diterima oleh para pecinta
musik tanah air ketimbang album
God Bless, AKA atau The Rollies.
Hal ini diakui oleh Albar dari God
Bless dan Ucok dari AKA. Tahun
2001, duet ini sempat nongol lg
mengisi acara di salah satu stasiun
televisi swasta bahkan pernah
menyatakan akan rekaman lagi.
Namun sayang itu semua hanya
khayalan karena Iyek lebih
mengutamakan God Bless
ketimbang Duo Kribo. [Agustino/
KPMI]
Diskografi Duo Kribo
1977 : Duo Kribo Vol 1 (Irama Tara)
1978 : Duo Kribo Vol 2 (Irama Tara)
1978 : Duo Kribo Vol 3 (Irama Tara)
1978 : Panggung Sandiwara
(Musica)
Ucok Harahap dalam Duo
Kribo
Era tahun 1970-an banyak sekali
bermunculan grup-grup rock top
tanah air, antara lain AKA, Rollies,
Giant Step, Freedom of Rhapsodia,
The Barong, SAS, Super Kid, dan
God Bless. Band-band tersebut
memiliki performa yg begitu
spektakuler dan menggebrak
panggung rock nusantara.
Namun sayang penjualan dari
album-album grup tersebut kurang
begitu bagus, kecuali God Bless,
lewat album Huma di Atas Bukit
(1975). Namun, ketika pentas rock
nasional mulai dirundung paceklik
dan grup-grup rock tersebut mulai
sepi order, tiba-tiba dunia
permusikkan nasional terutama rock
dihebohkan dengan hadirnya duet
maut antara Achmad Albar (God
Bless) dengan Ucok Harahap (AKA).
Mereka berdua bersekutu dalam
Duo Kribo di tahun 1977.
Kolaborasi ini tentu saja menyita
perhatian dari para fans keduanya
serta para pecinta musik rock tanah
air. Karena pada kenyataannya
kedua rocker itu saling bersaingan
apalagi mereka sama2
mengusung musik cadas. Namun
bagi produser mereka tidak
memandang dari sisi itu, akan tetapi
mereka melihat persamaan fisik
yaitu sama2 berambut kribo
yg memang pada waktu itu
menjadi tren bagi kawula muda.
Penasaran pecinta rock
Kolaborasi ini muncul ketika AKA
alias Apotik Kali Asin pimpinan Ucok
pecah dan Achmad dengan God
Bless-nya mulai sepi order
manggung. Duet ini memang
sangat berhasil apalagi album2
Duo Kribo meledak di pasaran
sampai terjual 100.000 kaset. Angka
tersebut di era 1970-an sudah
sangat fenomenal bagi ukuran
musik rock yg memang waktu itu
pasar jenis musik ini sangat kecil.
Keberhasilan album2 mereka
didasarkan pada rasa penasaran
para pecinta musik rock. Mereka
ingin tahu seperti apa sih kalau duo
superstar bersatu dalam satu album
rekaman. Koki musik dari album-
album Duo Kribo ditangani oleh
gitaris God Bless, Ian Antono, yg
dibayar Rp 300 ribu - untuk satu
album. Duo Kribo memiliki 4 buah
album yg semuanya meraih
sukses besar. Album pertama
bertajuk Duo Kribo Volume 1 (Irama
Tara, 1977) terdiri dari 8 lagu yaitu
'Monalisa', 'Neraka Jahanam',
'Rahmat dan Cinta', 'Cukong Tua',
'Discotique', 'Wadam', 'Kenangan'
dan 'Kami Datang'
Album tersebut menghasilkan hits
legendaris seperti 'Neraka Jahanam',
'Rahmat dan Cinta', dan 'Monalisa'.
Lagu 'Neraka Jahanam' kemudian
dipopulerkan kembali oleh penyanyi
rock, Pungki Deaz, di era 1980-an
yg termuat dalam Album 20
karya arranger, Ian Antono, (Musica
Studio, 1999) serta oleh grup rock
top saat ini, Boomerang dalam
album Segitiga (Logis Record, 1998).
Sementara itu, lagu 'Cukong Tua'
dinyanyikan kembali oleh mantan
penyanyi rock grup Dara Puspita,
Titiek Hamzah, dalam album Tragedi
(Jakson Record, 1982).
Sukses album pertama membuat
Duo Kribo merilis Volume II (Irama
Tara, 1978). Album ini terdiri dari 9
lagu, yaitu 'Pelacur Tua', 'Hidup
Sederhana', 'Penari Jalang', 'Pacaran',
'Menunggu', 'Tertipu Lagi', 'Rumah
Hantu', 'Fajar Menikam', dan Hujan.
Ian Antono dalam album kedua ini
mengajak sesama rekannya di God
Bless, Yockie Suryoprayogo, untuk
mempermanis lagu-lagu slow lewat
sentuhan jarinya pada piranti
keyboard.
Album kedua ini melahirkan hits
legendaris seperti 'Penari Jalang' dan
'Pelacur Tua'. Lagu 'Fajar Menikam'
dan 'Hujan' kembali dinyanyikan
oleh Grace Simon dalam album
Grace Simon 1979 (Musica Studio,
1979). Lagu 'Hujan' dan 'Tertipu Lagi'
juga didaurulang oleh Achmad
Albar, Nicky Astria, dan Ian Antono,
dalam bentuk akustik yg tertuang
dalam album Jangan Ada Luka (HP
Record, 1996).
Pada tahun 2004, grup top era ini,
GIGI, juga mendaurulang lagu
'Tertipu Lagi' yg tertuang dalam
album Tribute To Ian Antono (Sony
Music Indonesia, 2004).
Album
kedua Duo Kribo ini sempat
menimbulkan kontroversi dalam
spot iklan di TVRI terutama lagu
'Penari Jalang' dan 'Pelacur Tua'. Duo
Kribo kembali meluncurkan Volume
III Special Edition (Irama Tara, 1978)
yg menghadirkan 8 lagu baru di
side A. Yaitu 'Terkekang', 'Indahnya
Cinta', 'Selamat Tidur Raja', 'Rayuan
Harta, 'Penjual Jamu', 'Pantai Sunyi',
'Kenyataan', dan 'Nenek Antri
Permen'. Di side B terdapat 8 lagu
lama yaitu 'Tertipu Lagi', 'Pelacur
Tua', 'Fajar Menikam', 'Penari Jalang',
'Monalisa', 'Neraka Jahanam',
'Rahmat & Cinta', dan 'Discotique'.
Film Duo Kribo
Sukses dengan 3 album membuat
mereka dilirik oleh Perusahaan Film
Intercine untuk membuat film Duo
Kribo yg dirilis tahun 1978 dan
disutradarai oleh Edward Sirait yg
menampilkan Achmad Albar, Ucok
Harahap, Grace Simon, dan Eva
Arnaz. Film ini mengisahkan tentang
dua saudara kembar yaitu Albar dan
Ucok. Keduanya sama2
berkecimpung dalam dunia musik.
Ucok yg diasuh dan dibesarkan di
Medan merupakan penyanyi lagu2 melankolis sementara Albar
yg dibesarkan di Jakarta dan
sempat belajar serta bermain musik
di Eropa adalah penyanyi lagu-lagu
berirama cadas dan kembali ke
Indonesia menebar ancaman bagi
Ucok. Mereka akhirnya bertemu dan
sama2 memiliki banyak
penggemar yg kemudian
diduetkan oleh cukong musik di
Indonesia.
Ketika film tersebut dikerjakan,
mereka bersama Ian Antono juga
membuat album keempat bertajuk
Dunia Panggung Sandiwara (Musica,
1978). Album tersebut terdiri dari 11
lagu, yaitu 'Aku Harus Jadi
Superstar', 'Duo Kribo', 'Uang',
'Panggung Sandiwara', 'Kenangan
Elvis', 'Sang Cinta, 'Mencarter Roket',
'Ibu', 'Semut', 'Superstar', dan 'Anak
Muda' (menampilkan Grace Simon)
plus 2 buah instrumen yaitu
insrumentalia 'Di Pantai Bina Ria' dan
'Air Port Halim'.
Album ini menghasilkan hits
legendaris dan sangat terkenal
sampai ke dataran ASEAN. Lagu
tersebut adalah 'Dunia Panggung
Sandiwara' yg liriknya ditulis oleh
penyair tersohor Indonesia, Taufik
Ismail. Lagu ini dijadikan sebagai
salah satu master piece milik 'dewa
gitar ASEAN', julukan bagi Ian
Antono. God Bless sering
membawakan lagu tersebut di
setiap kali pementasan mereka.
Lagu tersebut juga pernah
dipopulerkan kembali oleh Grace
Simon, Nicky Astria, (alm) Nike
Ardilla, Ramli Syarif (rocker
Singapura), dan Sheila On 7. Lirik
yg ditulis oleh Taufik Ismail begitu
sederhana, tapi maknanya sangat
dlam dan mampu diberikan
sentuhan musik yg sangat indah
oleh Ian Antono.
Rambah ke negara jiran
Keberhasilan album2 Duo
Kribo tidak hanya di Indonesia akan
tetapi merambah ke Malaysia dan
Singapura. Album mereka sukses,
karena musik Duo Kribo memang
lebih simpel dan mudah dicerna
apalagi lirik yg sebagian besar
ditulis oleh Achmad Albar sangat
pas untuk kawula muda era 70-an.
Lagu2 Duo Kribo dianggap
sebagai model lagu rock Indonesia.
Namun sayang dari 4 album yg
diluncurkan tidak ada kolaborasi
yg istimewa. Vokal lebih banyak
diisi oleh Achmad Albar (God Bless)
sedangkan Ucok hanya
menyesuaikan saja apalagi waktu itu
Ucok hrus bolak-balik Jakarta-
Surabaya.
Proyek Duo Kribo hanya sebatas
pada unsur persamaan fisik yaitu
kedua-duanya sama2
berambut kribo. Apabila mereka
diduetkan secara serius oleh sang
produser mungkin hasilnya akan
lebih dahsyat. Sementara Achmad
Albar, Ucok Harahap, dan Ian
Antono, nampaknya jg terbentur
masalah waktu. Seharusnya mereka
tidak harus berpikir jauhnya jarak
antara Jakarta - Surabaya. Memang
betul apa yg pernah diutarakan
oleh Achmad Albar bahwa
suksesnya album2 Duo Kribo
karena para fans Ucok 'AKA'
Harahap dan Achmad Albar di
samping faktor musik yang mudah
dicerna.
Dominannya vokal Iyek (panggilan
akrab Achmad Albar) memang
menonjol sekali, namun tetap
mampu membuat Duo Kribo
berkibar di era 70-an. Proyek Duo
Kribo mampu menggodok uang
banyak, karena lebih komersil dan
lebih diterima oleh para pecinta
musik tanah air ketimbang album
God Bless, AKA atau The Rollies.
Hal ini diakui oleh Albar dari God
Bless dan Ucok dari AKA. Tahun
2001, duet ini sempat nongol lg
mengisi acara di salah satu stasiun
televisi swasta bahkan pernah
menyatakan akan rekaman lagi.
Namun sayang itu semua hanya
khayalan karena Iyek lebih
mengutamakan God Bless
ketimbang Duo Kribo. [Agustino/
KPMI]
Diskografi Duo Kribo
1977 : Duo Kribo Vol 1 (Irama Tara)
1978 : Duo Kribo Vol 2 (Irama Tara)
1978 : Duo Kribo Vol 3 (Irama Tara)
1978 : Panggung Sandiwara
(Musica)
Duo Kribo. Ya Duo Kribo. Diblogku juga aku muat klipnya AKA Badai Bulan Desember. Sip!
Wah duo kribo rambutnya kayak sarang burung saja
wah,,,jadul banget ya...
hehehe
Duo kribo memang legendaris...
hebat... :)
hahaha..... tapi sekarang udah gak exist lagi ya,,,, ^^
@lirik lagu..mantap duo kribo sob
@tomo..hahaha bkan sarang burung tp kya pohon bringin kang
@aby umy...sip sob son borneo
@riesta...hehehe orang nya kn jadul jg frnd
@U-marr..mantap lah sob
@arif chasan...ia sob malahan ucuk harahap sdah almarhum sob
fans..ian antono sang master gitaris indonesia
mereka adalah legenda hidup rock Indonesia ...
darah musiknya om albar menurut ke anak''nya....
mantap tuh...
apa di ulah petang ini...
Kalau Achmad Albar... aku masih mengenal dan mengetahui kiprahnya.
Sedangkan Ucok Harahap hanya kuketahui namanya aja...
musisi yang jadoel banget.. pada masanya sepertinya duet kribo ini fenomenal sekali kayanya :)
tu micropone ma rambut apa bedanya,hahaha.mirip pentol korek api juga.Pi hasil karyanya,muantappp
duo kribo, profiL Lengedaris pemusik rock tanah air.
terima kasih om atas kupas tuntasnya, seLamat istirahat dan saLam sehat seLaLu.
aku mo cari profil duo ribonding...ada jua kh wal?
All@thnxs dah mampir n komen nya..sukses selalu
pupuk organik
pupuk organik : penggunaan pupuk kimia ini sering kali tidak diimbangi dengan pupuk organik.
Kunjungi Website : http://pupuk-bioorganik.blogspot.com