Perokok itu "Awet Muda"


Label: , 13 komentar


Perokok itu 'Awet
Muda'
detikHealth
detikcom - Jakarta, Setiap orang
pasti ingin selalu awet muda dan
menerapkan pola hidup sehat.
Tetapi dalam artian lain, para
perokok pun ternyata bisa 'awet
muda'.
Tak seperti awet muda dengan
pola hidup sehat yang dapat
terhindar dari berbagai macam
pernyakit, 'awet muda' yang
dialami oleh para perokok diartikan
sebagai orang yang mati muda
dan tidak akan pernah menikmati
hari tuanya.

Hal ini disampaikan oleh Dr. H.
Aulia Sani, SpJP(K) FJCC FIHA,

pengajar Departemen Kardiologi
dan Kedokteran Vaskuler FKUI,
dalam acara konferensi pers
menyambut Hari Tanpa Tembakau
Sedunia, Jakarta, Rabu.

"Rokok itu bikin 'awet muda',
maksudnya perokok itu mati di
usia muda, jadi mereka nggak
bakal bisa tua," ujar dokter yang
pernah menjadi Direktur Utama
Rumah Sakit Jantung Harapan Kita,
Jakarta.

Tidak mengherankan, karena rokok
banyak membawa dampak negatif
pada tubuh dan kesehatan, baik
dampak jangka pendek maupun
dampak jangka panjang.
Dalam jangka pendek saja, rokok
bisa menyebabkan iritasi mata,
denyut jantung dan tekanan darah
meningkat, peristaltik usus
meningkat, nafsu makan menurun,
sirkulasi darah kurang baik, suhu
ujung-ujung jari menurun,
berkurangnya rasa mengecap dan
membau, serta gigi dan kuku
berwarna kuning sampai hitam.

Sedangkan efek jangka panjang
lebih banyak lagi, mulai dari
penyakit-penyakit di saluran
pernapasan, paru, ginjal, pankreas,
alat reproduksi, kanker dan
kardivaskuler. Dan rokok
merupakan faktor risiko utama
penyakit jantung koroner, di
samping kolesterol dan hipertensi.

Rokok juga menjadi faktor risiko
acute myocardial infarction
(serangan jantung), stroke,
kematian mendadak, dan
meningkatkan percepatan
aterosklerosis. Inilah yang
membuat perokok menjadi 'awet
muda' alias tipis harapan untuk
dapat hidup hingga usia tua.

Untuk dapat terlepas dari jeratan
rokok memang susah.
Adiksi
nikotin di dalam rokoklah yang
membuat orang sangat susah
untuk berhenti. Perokok butuh
motivasi diri dan lingkungan untuk
berani berhenti merokok.

Ketergantungan terhadap rokok
dipengaruhi oleh multi dimensi.
Faktor yang paling besar adalah
faktor biologis, yaitu adiksi nikotin
yang membuat orang kecanduan
juga withdrawal (kondisi putus
zat). Selain itu, ada juga faktor
sosial berupa kebiasaan dan
lingkungan, serta faktor perilaku
dan psikologis.

Di Jakarta sendiri, jumlah total
perokok aktif tercatat meningkat
satu persen per tahun. Berdasarkan
data itu, di Indonesia ada 1.172
orang meninggal dunia per hari
karena penyakit yang diakibatkan
rokok.

Tidak hanya bagi perokok aktif, efek
dari para perokok ini terhadap
orang-orang di sekitarnya turut
mencengangkan. Diperkirakan
jumlah perokok pasif di Indonesia,
menurut data BPS tahun 2004,
yang berusia 0-14 tahun sejumlah
43 juta anak.

Sedangkan perokok pasif diatas 15
tahun diperkirakan sejumlah 45,6
juta.
Asap yang ditimbulkan dari
rokok perokok aktif, bahkan sampai
70 persen dihisap oleh perokok
pasif.

"Perokok selalu memiliki banyak
alasan untuk mempertahankan
kebiasaan merokoknya, sekalipun
ingin berhenti," ujar Dr Tribowo T
Ginting, SpKJ
, dokter spesialis
Kedokteran Jiwa dari RSUP
Persahabatan.
Dr Tribowo menuturkan bahwa
diperlukan motivasi yang kuat
bersumber dari diri sendiri
maupun lingkungan orang
terdekat.

ketika para perokok
merasa motivasinya menipis,
lingkungan dapat segera
mendukung dan menguatkannya
kembali.
Untuk memotivasi para perokok
yang ingin menghentikan
kebiasaan merokoknya,
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia dan PT Pfizer Indonesia
akan mengadakan acara kampanye
bertajuk 'BREAK FREE Semangat
Bebaskan Diri dari Jeratan Adiksi
Nikotin' dalam rangka peringatan
Hari Tanpa Tembakau Sedunia
yang jatuh tanggal 31 Mei 2010.

Melalui kampanye terpadu ini,
diharapkan lebih banyak perokok di
Indonesia yang ingin berhenti
merokok akan berhasil
membebaskan diri dari jeratan
adiksi nikotin. Kampanye BREAK
FREE bertujuan membantu para
perokok yang berkeinginan
berhenti merokok dengan
memotivasinya, mengajak orang
terdekatnya untuk memberikan
dukungan dan menyediakan terapi
farmakologi bagi yang
membutuhkan.

Sebagai langkah awal, kampanye
BREAK FREE menargetkan
peningkatan keberhasilan berhenti
merokok pada kelompok usia
dewasa.
Tidak hanya itu saja,
kampanye ini juga menargetkan
orang-orang terdekat dari si
perokok yaitu para perokok pasif,
misalnya keluarga atau sahabat-
sahabatnya, sebagai faktor terkuat
untuk mendorong perokok dalam
membebaskan diri dari adiksi
nikotin.

13 Response to "Perokok itu "Awet Muda""

  1. nice posting.. merokok merusak kesehatan dan juga merusak pendapatan. hihi :)

    waaaah aku terkecoh.. mantap sob

    Wah jangan gitu dunk mas..
    ane perokok neg mas..

    kali ini ane ga setuja ma postingan mas arief..
    banyak jg ko yg tdk merokok mati muda..
    semua ada di server lauhimahfudz mas low soal kematian..
    (Masalahnya ane perokok neg mas).

    betul.. bicara kematian, ga ada yg tw mas..
    jjr tetangga ane ada seorang perokok dan sekarang sdh berumur 90 th lebih.. dan kekuatan fisik nya jauh lebih kuat dg yg tidak merokok..
    jd..

    ::: hhohohoho kirain awet muda gimana ^-^v

    ::: memang betul,,, mati muda... ^-^v

    ::: memang kematian gak ada yang tahu, tapi yang fana itu harusnya bekal uuntuk yang baka bukan?? ^-^

    ::: wah betewe,,,, apa kabarnya nih... serasa dah lama gak lihat komennya lagi ^-^v,,,, mungkin karena terlalu kerajinan ya aq posting ^-^

    ::: Anda sendiri, merokok tidak? ^-^v... setuju banget memang sebatang rokok mengurangi 7 menit umur kita

    ::: tapi malang yah, ternyata bahaya bagi perosok pasif, lebih parah... ^__^v

    ::: aq tunggu kunjungannya di rumah ku yang lagi bahas komik ^-^v

    untung aku bukan perokok...

    Kirana@btul..betul..betul...tp bgi yg kaga ada duit..hehehe

    atok@jgn d bwa k meja hijau y sob..lo sobt dh tertipu..hehehe

    Girant@jgn tkt mas ini hanya skedar sher

    Nu_imuts@ane jga peroko kq tp g cndu2 amat..

    serambi machine@maka dri tu mas qt kudu jga ksehatan

    Main kata@betul bgt sob

    Wiwied@pulza lg cekat jd lum bsa walking2 sob..hehehe
    Ia benar lebh parah yg pasif sob..thnxs dh berkunjun...

    Joe@ane hiri sob sm orang yg kaga ngeroko..hebat sob

    memang semua betul alasan yg di kemukakan di atas...tapi sebenarnya ada penelitian ilmiah yang tidak di publikasikan ke umum, dg alasan khusus....bahwa mayoritas perokok, jarang terkena penyakit Parkinson (pikun dan buyutan)....nah ini yang perlu di diskusikan....
    tx infonya mas...sip...siiipppp...

    Bagai makan buah si luna maya.. eh buah si mala kama..

    Wollohualam bisowab..

    srex@wah thnxs jg y mas dh share...

    Girant@btul bgt mas srahkan sma yg maha kuasa z mas

Posting Komentar

Al-Ghazali
Pernah berkata :
"Yang jauh itu WAKTU, yang dekat itu MATI, yang besar itu NAFSU, yang berat itu AMANAH, yang mudah itu BERBUAT DOSA, yang panjang itu AMAL SOLEH dan yang indah itu adalah SALING MEMAAFKAN"....Slamat menyambut datangnya bln SUCI bln yang penuh ampun, Semoga ALLAH selalu mengampuni dosa" kita Amin...ane mohon maaf lahir dan batin...."MARHABAN YA RAMADHAN".

    Info

    powered by PRBbutton

    Translate

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean

    Google

    Blog Archive

    Pengikut

    adsense link 728px X 15px

Designed by TheBookish Themes
Converted into Blogger Templates by Theme Craft