10 LANGKAH UNTUK LEBIH DEKAT DENGAN SAUDARA KANDUNG
Selasa, 13 Juli 2010
16.03
Label:
Trik LOVE
,
4
komentar
- Jika Anda
pikirkan kembali, bagaimanakah
kedekatan Anda dengan saudara
kandung Anda? Apakah sedekat
seperti yang Anda harapkan? Jane
Isay, penulis majalah Real Simple
saat melakukan riset untuk buku
keduanya menemukan, sekitar
100 pria dan wanita yang ia
wawancarai mengatakan bahwa
mereka menginginkan hubungan
dengan kakak atau adiknya
membaik.
Kebanyakan responden
tidak memiliki hubungan yang
terlalu dekat, bahkan ada yang
sama sekali tidak bicara.
Permasalahannya, mereka tak
tahu bagaimana cara
memperbaikinya. Jane
mengutarakan beberapa saran
untuk membangun kembali
hubungan yang seharusnya
harmonis tersebut :
1. Biarkan yang di belakang
tetap di belakang
Biarkanlah kenangan dan rasa
sakit di belakang perihal masalah
sepele tetap di belakang. Jangan
lagi dipikirkan masalah karena
Anda sempat merobek baju
pinjaman kakak Anda yang dulu-
dulu. Atau gara-gara adik Anda
menghilangkan sekotak krayon
Anda lalu hubungan
persaudaraan Anda menjadi
hambar. Biarkanlah yang dulu
berlalu.
2. Muncul di acara pentingnya
Tentu, Anda akan datang untuk
acara-acara penting, seperti
pernikahan, kelulusan, sunatan
anaknya, atau di hari raya. Hal-hal
tersebut merupakan keharusan
untuk seluruh anggota keluarga.
Namun, bila memungkinkan,
cobalah untuk menghadiri hari
penting yg merupakan harinya.
Misal, ketika ia mencoba
menyelesaikan lomba lari
marathon, atau muncul di
pembukaan toko barunya. Nah,
itu baru kemunculan yg
bermakna.
3. Jangan mencoba menjadi
mata-mata
Ada kalanya Anda akan merasa
sangat dibayang-bayangi oleh
keberhasilan kakak atau adik
Anda. Hubungan kakak-adik
seringkali diwarnai dengan saling
menggosipkan di belakangnya.
Apalagi ketika orangtua kita
memujinya, uh, rasanya sakit di
hati, tetapi ketika orangtua
mengeluhkan kelakuan kakak atau
adik, Anda pun diam2
merasa senang. Tentunya, hal
semacam ini akan meruntuhkan
kejujuran dan membuat Anda
dan saudara sulit untuk
mendekatkan diri. Jadi, berhentilah
berpikiran picik terhadap saudara
Anda sendiri. Jika Anda sulit untuk
melakukannya untuk diri sendiri,
coba lakukan atas nama ayah atau
ibu Anda.
4. Perhatikan sopan santun
Berlakulah layaknya Anda ingin
diperlakukan. Anda tak mau kan
ada orang yang bertanya sesuatu
dengan kasar kepada Anda?
Jangan lakukan pula pada saudara
Anda. Anda memang tak harus
berlaku formal dengan saudara
kandung, namun tetap saja Anda
butuh sopan santun agar tetap
ada rasa segan dan saling
menghormati di antara Anda.
5. Lawan "cap"
Saat beranjak dewasa, Anda
mungkin mengalami "pelabelan".
Entah itu dengan menjadi "si
bandel", atau "si pintar". Entah
seberapa banyak perkembangan
Anda, tetap saja, cap itu masih
melekat. Jika Anda atau Anda
melihat saudara Anda masih
mendapat cap tersebut melekat
pada dirinya, Anda bisa mencoba
membantu mereka keluar dari
cap tersebut dengan
mengutarakan prestasi mereka
baru-baru ini. Misal, kakak Anda
yang selama ini dikenal sangat
sporty baru-baru ini berhasil
meraih penghargaan penulisan.
Atau si adik yang cerdas baru saja
berhasil melewati rekor
terdahulunya dalam balap sepeda.
Siapa tahu mereka juga akan
membantu Anda untuk
mengubah "label" yang selama ini
menempel pada Anda.
6. Teman SMS-an
Obrolan berjam-jam memang
bisa membantu menjalin
hubungan, namun, Anda bisa
makin melekatkan hubungan
dengan melakukan kontak kasual
yang cukup sering. Teknologi bisa
membantu. Mengirimkan SMS
bisa membantu landasan ini.
Memberi komentar atas update
Facebook juga bisa membantu.
Atau ping BlackBerry akan
membuat Anda menjadi saudari
yang perhatian.
7. Berhenti mencemburui
hubungan kakak-adik orang
lain
Ketika Anda melihat hubungan
persaudaraan orang lain sangat
erat, dengan mudahnya Anda
bisa menilai rendah hubungan
persaudaraan Anda sendiri.
Ingatlah, meski terlihat sangat
akrab dan akrab, selalu akan ada
hal yang tak mengenakkan di
dalam hubungan persaudaraan.
Mengapa tidak mencoba apa yang
Anda punya sebaik-baiknya?
Anda tak pernah tahu seberapa
lama lagi Anda akan ada di dunia
ini.
8. Bersikap baik dengan calon
ipar Anda
Dengan mencoba bersikap baik
dengan calon kakak atau adik ipar
Anda, meski ia memang
menyebalkan, Anda akan
membuktikan kesetiaan dan
dukungan untuk saudara
kandung Anda. Namun, bukan
berarti ketika saudara Anda putus
hubungan dengan si calon ipar,
Anda bisa berkata "Saya pura-
pura baik, lho selama ini".
9. Berlibur untuk bersama
Dulu, liburan keluarga bisa
diartikan sebagai berbagi kursi
belakang dgn saudara
kandung. Ketika sudah besar,
liburan keluarga bisa berarti
memilih sendiri tujuan akhirnya,
atau cara menggapai lokasinya.
Cobalah untuk benar2
menjalani liburan keluarga
bersama, setidaknya mencoba
duduk bersama2 di meja
makan sambil berbagi cerita.
10. Hindari topik-topik "panas"
Topik-topik seperti politik, agama,
dan sebagainya dgn
mudahnya akan menjadi topik
panas yg menuai pertikaian.
Kedengarannya memang seperti
hal yg sudah jelas, tapi banyak
kesempatan hal ini tak terpikirkan.
Jadi, jika Anda tahu kakak atau
adik Anda memiliki pandangan
yg cukup ekstrem akan satu hal
tertentu, dan Anda bertentangan
dgn hal tersebut, sebaiknya
hindari topik itu.
Penulis: NAD Editor: NF
Sumber : Real Simple
pikirkan kembali, bagaimanakah
kedekatan Anda dengan saudara
kandung Anda? Apakah sedekat
seperti yang Anda harapkan? Jane
Isay, penulis majalah Real Simple
saat melakukan riset untuk buku
keduanya menemukan, sekitar
100 pria dan wanita yang ia
wawancarai mengatakan bahwa
mereka menginginkan hubungan
dengan kakak atau adiknya
membaik.
Kebanyakan responden
tidak memiliki hubungan yang
terlalu dekat, bahkan ada yang
sama sekali tidak bicara.
Permasalahannya, mereka tak
tahu bagaimana cara
memperbaikinya. Jane
mengutarakan beberapa saran
untuk membangun kembali
hubungan yang seharusnya
harmonis tersebut :
1. Biarkan yang di belakang
tetap di belakang
Biarkanlah kenangan dan rasa
sakit di belakang perihal masalah
sepele tetap di belakang. Jangan
lagi dipikirkan masalah karena
Anda sempat merobek baju
pinjaman kakak Anda yang dulu-
dulu. Atau gara-gara adik Anda
menghilangkan sekotak krayon
Anda lalu hubungan
persaudaraan Anda menjadi
hambar. Biarkanlah yang dulu
berlalu.
2. Muncul di acara pentingnya
Tentu, Anda akan datang untuk
acara-acara penting, seperti
pernikahan, kelulusan, sunatan
anaknya, atau di hari raya. Hal-hal
tersebut merupakan keharusan
untuk seluruh anggota keluarga.
Namun, bila memungkinkan,
cobalah untuk menghadiri hari
penting yg merupakan harinya.
Misal, ketika ia mencoba
menyelesaikan lomba lari
marathon, atau muncul di
pembukaan toko barunya. Nah,
itu baru kemunculan yg
bermakna.
3. Jangan mencoba menjadi
mata-mata
Ada kalanya Anda akan merasa
sangat dibayang-bayangi oleh
keberhasilan kakak atau adik
Anda. Hubungan kakak-adik
seringkali diwarnai dengan saling
menggosipkan di belakangnya.
Apalagi ketika orangtua kita
memujinya, uh, rasanya sakit di
hati, tetapi ketika orangtua
mengeluhkan kelakuan kakak atau
adik, Anda pun diam2
merasa senang. Tentunya, hal
semacam ini akan meruntuhkan
kejujuran dan membuat Anda
dan saudara sulit untuk
mendekatkan diri. Jadi, berhentilah
berpikiran picik terhadap saudara
Anda sendiri. Jika Anda sulit untuk
melakukannya untuk diri sendiri,
coba lakukan atas nama ayah atau
ibu Anda.
4. Perhatikan sopan santun
Berlakulah layaknya Anda ingin
diperlakukan. Anda tak mau kan
ada orang yang bertanya sesuatu
dengan kasar kepada Anda?
Jangan lakukan pula pada saudara
Anda. Anda memang tak harus
berlaku formal dengan saudara
kandung, namun tetap saja Anda
butuh sopan santun agar tetap
ada rasa segan dan saling
menghormati di antara Anda.
5. Lawan "cap"
Saat beranjak dewasa, Anda
mungkin mengalami "pelabelan".
Entah itu dengan menjadi "si
bandel", atau "si pintar". Entah
seberapa banyak perkembangan
Anda, tetap saja, cap itu masih
melekat. Jika Anda atau Anda
melihat saudara Anda masih
mendapat cap tersebut melekat
pada dirinya, Anda bisa mencoba
membantu mereka keluar dari
cap tersebut dengan
mengutarakan prestasi mereka
baru-baru ini. Misal, kakak Anda
yang selama ini dikenal sangat
sporty baru-baru ini berhasil
meraih penghargaan penulisan.
Atau si adik yang cerdas baru saja
berhasil melewati rekor
terdahulunya dalam balap sepeda.
Siapa tahu mereka juga akan
membantu Anda untuk
mengubah "label" yang selama ini
menempel pada Anda.
6. Teman SMS-an
Obrolan berjam-jam memang
bisa membantu menjalin
hubungan, namun, Anda bisa
makin melekatkan hubungan
dengan melakukan kontak kasual
yang cukup sering. Teknologi bisa
membantu. Mengirimkan SMS
bisa membantu landasan ini.
Memberi komentar atas update
Facebook juga bisa membantu.
Atau ping BlackBerry akan
membuat Anda menjadi saudari
yang perhatian.
7. Berhenti mencemburui
hubungan kakak-adik orang
lain
Ketika Anda melihat hubungan
persaudaraan orang lain sangat
erat, dengan mudahnya Anda
bisa menilai rendah hubungan
persaudaraan Anda sendiri.
Ingatlah, meski terlihat sangat
akrab dan akrab, selalu akan ada
hal yang tak mengenakkan di
dalam hubungan persaudaraan.
Mengapa tidak mencoba apa yang
Anda punya sebaik-baiknya?
Anda tak pernah tahu seberapa
lama lagi Anda akan ada di dunia
ini.
8. Bersikap baik dengan calon
ipar Anda
Dengan mencoba bersikap baik
dengan calon kakak atau adik ipar
Anda, meski ia memang
menyebalkan, Anda akan
membuktikan kesetiaan dan
dukungan untuk saudara
kandung Anda. Namun, bukan
berarti ketika saudara Anda putus
hubungan dengan si calon ipar,
Anda bisa berkata "Saya pura-
pura baik, lho selama ini".
9. Berlibur untuk bersama
Dulu, liburan keluarga bisa
diartikan sebagai berbagi kursi
belakang dgn saudara
kandung. Ketika sudah besar,
liburan keluarga bisa berarti
memilih sendiri tujuan akhirnya,
atau cara menggapai lokasinya.
Cobalah untuk benar2
menjalani liburan keluarga
bersama, setidaknya mencoba
duduk bersama2 di meja
makan sambil berbagi cerita.
10. Hindari topik-topik "panas"
Topik-topik seperti politik, agama,
dan sebagainya dgn
mudahnya akan menjadi topik
panas yg menuai pertikaian.
Kedengarannya memang seperti
hal yg sudah jelas, tapi banyak
kesempatan hal ini tak terpikirkan.
Jadi, jika Anda tahu kakak atau
adik Anda memiliki pandangan
yg cukup ekstrem akan satu hal
tertentu, dan Anda bertentangan
dgn hal tersebut, sebaiknya
hindari topik itu.
Penulis: NAD Editor: NF
Sumber : Real Simple
Hi hi hla saya anak tunggal nih, he he
beberapa tips di atas aku terapkan dalam hubunganku dengan kakak...
memang susah2 gampang untuk menjaga semuanya tetap baik, yang penting saling menghargai dan pengertian ^_^
trims sharenya ya
( btw, jadi tau deh ternyata mas oOz anak tunggal...hehe)
tips nya bagus, makasih yaa, biar hubungan sama kakak aku lebih baik lagi, hehee
wah, tks tipsnya..saya sih lumayan akur dg adik2 kandung nih. jarang ribut..